Sabtu, 30 April 2011

Menangis dan Kesal Si Dia Menikah

klik gambarnya biar bisa merasakan suara hatinya...cxcxcx..^,^

"kau hancurkan hatiku, tak tertahan lagi
kau hancurkan hatiku tuk melihatmu
kau terangi jiwaku, kau redupkan lagi
kau hancurkan hatiku tuk melihatmu"
(by: Peter Pan "Ku Katakan Dengan Indah")
hehehe...ya mungkin lyric lagu ini bisa sedikit memberi gambaran tentang suara hati seseorang yang ditinggal menikah oleh orang yang di idamkannya selama ini.

atau mungkin seperti kejadian dibawa ini...

“Hanya selembar Kartu Undangan yang ku terima.. Sebentar lagi Dia Menikah, Seandainya dulu aku ********…. Pasti aku yang bersanding menikahinya.
“Coba dulu aku nekat ******* sekarang aku sedang berbahagia dengan dia".

Begitu Kira kira isi hati seorang lelaki yang sambil merobek-robek undangan, membanting HP, mukul-mukul bantal, kasur, tembok bahkan pintu besi. seorang lelaki yang kehilangan peluang menikahi wanita impiannya.

Begitupula wanita yang kehilangan peluang mendapatkan calon suami idamannya.

Kalimat-kalimat Penyesalan seperti di atas adalah kalimat yang tiada gunanya dan Allah melarangnya. Mau Menangis, Marah, Banting HP, Mukul Tembok dan Nendang Pintu Kayu Bahkan Pintu Besipun tiada Gunanya.

Tindakan Penyesalan dan Berkata “Seandainya Dulu” hanya akan menimbulkan berbagai macam penyakit seperti:
  • Jari Tangan Sakit akibat Nonjok Tembok
  • Jari Kaki Nyeri Akibat Menendang Pintu Besi
  • Hati Merana dan Merasa Hampir Putus Asa
  • Perut Mual Mules Perih Kembung
  • Kepala Pusing Cenat Cenut…
Dan berbagai penyakit-penyakit lainnya yang kadang tidak bisa diperiksa oleh Dokter, Dokter Bilang “Kamu Sehat Sehat Saja. tadi sudah saya periksa, Hasil Periksa darah juga nggak apa-apa”

Nah loh, itu sih penyakit psikosomatis: faktanya otot tidak sakit, tapi sang Jiwa yang merasa dan “mengatakan” ototnya sakit. Sakit yang dipicu rasa kesal.

Kesal dan Menyesal Buat apa


Menangis Tiada Guna


Hapuslah Air Mata


Carilah Obatnya

Obatnya Cuma satu yaitu Berserah Diri Pada Allah dengan menghindari perkataan “Seandainya Dulu”

…….apa bila engkau tertimpa sesuatu (kemalangan) , maka janganlah engkau berkata “Seandainya aku berbuat (begini), maka tentu akan begini atau begitu, tetapi katakan lah Allah telah mentakdirkan (begitu) dan apa yang Ia kehendaki Ia perbuat, karena perkataan “Seandainya” membuka pintu setan (HR Muslim dari Abu Hurairah)

***

قُلْ يَا عِبَادِيَ الَّذِينَ أَسْرَفُوا عَلَى أَنْفُسِهِمْ لَا تَقْنَطُوا مِنْ رَحْمَةِ اللَّهِ إِنَّ اللَّهَ يَغْفِرُ الذُّنُوبَ جَمِيعًا إِنَّهُ هُوَ الْغَفُورُ الرَّحِيمُ وَأَنِيبُوا إِلَى رَبِّكُمْ وَأَسْلِمُوا لَهُ مِنْ قَبْلِ أَنْ يَأْتِيَكُمُ الْعَذَابُ ثُمَّ لَا تُنْصَرُونَ

“Katakanlah: "Hai hamba-hamba-Ku yang melampaui batas terhadap diri mereka sendiri, janganlah kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya Allah ta’aala mengampuni dosa-dosa semuanya. Sesungguhnya Dialah Yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. Dan kembalilah kamu kepada Tuhanmu, dan berserah dirilah kepada-Nya sebelum datang azab kepadamu kemudian kamu tidak dapat ditolong (lagi).” (QS Az-Zumar 53-54)

Allah berfirman, "Dan jangan kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya tiada berputus asa dari rahmat Allah, melainkan kaum yang kafir." (Yusuf: 87).


(dari: catatan FB Untung Rahmatulloh dengan sedikit tambahan)

0 komentar:

Posting Komentar