Sabtu, 16 April 2011

Abi, Kapankah Kita Bersantai?


Saya ingin berbagi sebuah cerita ringan yang pernah saya dengar dan akan selalu saya ingat karena maknanya yang begitu dalam. Sebuah kisah dari satu imam besar kaum muslimin, Imam Ahmad bin Hambal. Putra beliau, Abdullah, suatu hari bertanya kepada ayahnya: "Abi, kapankah kita bersantai ?" Ayahnya, adalah ulama besar yang senantiasa menghidupkan Sunnah dan teladan bagi seluruh umat Islam, Ia tatap mata anaknya dan berkata: "…bersamaan dengan langkah pertama kita di surga”.

Subhanalloh…, sebuah jawaban yang indah!

Dalam kehidupan kita ada hari-hari yang amat melelahkan, kita hanya ingin tidur dan bersantai serta melupakan semua pekerjaan.  Ketika itulah saat tepat Anda perlu bertanya pada diri sendiri, “akan saya bawa kemana hidup ini ?” Jika jawabannya adalah kepada Alloh dan hanya untuk Alloh, maka himpun kembali kekuatan dan teruskan pekerjaan Anda, untuk menggapai Surga yang sangat berharga dan harus dicari.

Tetapi saat melihat ke dalam hidup Anda, dan menyadari kelelahan tersebut bukan untuk Alloh, tapi hanya untuk kehidupan dunia.  Maka kelelahan tersebut menjadi berkah, karena itu adalah pengingat agar Anda mengubah arah dan memperbaharui tujuan hidup.

Saya juga suka cara sang anak memulai pertanyaannya: "Abi" – cara manis menyampaikan pada  ayahnya, dan bertanya: "Kapankah kita bersantai?" Jika Anda perhatikan, dia tidak berkata, "kapan aku bersantai ayah ?" Meskipun ia ingin bersantai?, ia tidak egois dan juga menimbang keadaan ayahnya.

Ini juga menunjukkan bahwa ayah dan anak sama-sama sedang bekerja keras. Sekali lagi, ketika fokus Anda adalah Surga, maka hal itu akan tercerminkan dalam keluarga Anda, anak-anak, dan orang-orang di sekitar Anda dan semua orang bersiap menuju tujuan tersebut.

Sebenarnya masalah kita bukanlah rasa lelah itu sendiri, tetapi karena keinginan kita yang terlalu banyak untuk bersantai.

Bagaimana bila kita mulai ubah orientasi hidup ini, bekerja sepenuh jiwa dan raga untuk menggapai ridho Alloh SWT.  Saat terasa lelah, maka santainya kita adalah dengan shalat sunnah tahajud,  atau pergi ke mushola dan membaca Al Qur’an di sana.  Sehingga seluruh waktu kita produktif di jalan Alloh.

Bila anak-anak kita bertanya : “Abi, kapankah kita bersantai?”, Anda bisa tersenyum dan menatap matanya kemudian katakan dengan lembut :”Saat kita ada di Surga sayang…, Insya Allah”. [syabab.com]

0 komentar:

Posting Komentar