Kamis, 21 April 2011

BULIR BENING


Teduhkan rasa berbalut ingin..
Usir resah hingga terasa dingin..
Sejuk memanja membuai bersama angin..

.. Bulir bening ..

Transparanmu kini tak lagi pantulkan ingin..
Berganti menjadi badai yang tak hanya sekedar angin..

.. FEMINISME ..

Inilah benih kacau yang mencoba mengganggu bulirmu bening..


.. BUKAN UNTUK MENJDI SAINGAN LAKI2, TAPI KARENA KAMI YAKIN AKAN PENGARUHNYA YanG BESAR BAGI KAUM WANITA, AGAR LEBIH CAKAP MELAKUKAN KEWAJIBANNYA, MENJADI IBU, PENDIDIK MANUSIA YanG PERTAMA-TAMA ..


Itu yang mampu ku eja dari tiap pantulanmu, bulir bening..
Namun sayang, kini bulirmu tercerabut oleh angin ribut nan bising..

.. NUR 'ALAA NUR ..

.. CAHAYA DIATAS CAHAYA ..

Itulah pantulanmu bulir bening,
yg terbias dari usahamu tuk mengenal Allah ta'ala sebagai rabb-Mu meski dalam hening..

Kembali ke fitrah mu, kembali ke siapa sejatimu,
sebulir bening, yang mengikat diri pada temali rabb-Nya, hingga tak bergeming..


*-*-*-*

* sdikit dariku tuk mrk2 yg menganggap bhw aturan dri Allah ta'ala hanyalah pembelenggu hak-hak wanita..
Maka camkanlah..

Bahkan kartini pun akan menangis ketika apa yang diperjuangkannya dahulu disalah arti, bukan lagi agar wanita mampu menjadi lebih baik dalam menjalani peran mulianya, yakni pencetak generasi gemilang, malah menjadi sosok yang menyalahi fitrahna dengan mengatasnamakan emansipasi..

.. BULIR BENING YG MENGKRISTAL DALAM HATI, TAK DAPAT DIBOHONGI ..

Aturan-aturan dari Allah ta'ala bukanlah tuk mengekang, namun sejatinya adalah sebagai bentuk penjagaan pada diri kita sebagai insan sejati..
(oleh: maya)

0 komentar:

Posting Komentar