Kamis, 02 Mei 2013

mencintaimu itu anugerah

aku menemani istriku seolah-olah itu perjumpaan terakhir
dan meninggalkan anakku seolah-olah takkan bertemu lagi

aku takut melampiaskan amarah pada anak-anak
karena aku khawatir itu yang terakhir mereka ingat

aku benci pergi dari istriku dalam keadaan marah
karena bisa jadi itu yang terakhir yang dia kenang

aku menulis agar anak-anakku mengenal persis siapa ayahnya
bukan dari lisan orang lain tapi dari tulisan ayahnya

aku meninggalkan istriku karena aku tahu persis
bahwa yang dia dan aku cari tiada ada di rumah

di medan perang ada nikmat yang tak disediakan ranjang
di medan dakwah ada bahagia yang tak didapat di rumah

mencintaimu itu anugerah
membencimu itu musibah

by: felix siauw