Jumat, 16 November 2012

karena separuh aku.....dirimu.....

Dengar laraku.....
kusampaikan pesan Tuhanmu.....


“Dialah Yang menciptakan kamu dari diri yang satu dan daripadanya Dia menciptakan isterinya, agar dia merasa senang kepadanya.” (TQS al-A‘râf [7]: 189)

“Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah Dia menciptakan untukmu isteri-isteri dari jenismu sendiri, supaya kamu cenderung dan merasa tenteram kepadanya, dan dijadikan-Nya di antaramu rasa kasih dan sayang.” (TQS ar-Rûm [30]: 21).

Dengar laraku.....
kusampaikan pesan Nabimu.....

Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, dia berkata,

قِيلَ لِرَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَيُّ النِّسَاءِ خَيْرٌ قَالَ الَّتِي تَسُرُّهُ إِذَا نَظَرَ وَتُطِيعُهُ إِذَا أَمَرَ وَلَا تُخَالِفُهُ فِي نَفْسِهَا وَمَالِهَا بِمَا يَكْرَهُ

Pernah ditanyakan kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, “Siapakah wanita yang paling baik?” Jawab beliau, “Yaitu yang paling menyenangkan jika dilihat suaminya, mentaati suami jika diperintah, dan tidak menyelisihi suami pada diri dan hartanya sehingga membuat suami benci” (HR. An-Nasai no. 3231 dan Ahmad 2: 251)

Dengar laraku.....
Suara hati ini memanggil dirimu.....
Dengar laraku.....
Duhai istri.....
Bukan ku berharap pamrih atas apa yang pernah ku berikan padamu tapi.....

Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda menceritakan surga dan neraka yang diperlihatkan kepada beliau ketika selesai shalat gerhana,

وَرَأَيْتُ النَّارَ فَلَمْ أَرَ كَالْيَوْمِ مَنْظَرًا قَطُّ وَرَأَيْتُ أَكْثَرَ أَهْلِهَا النِّسَاءَ. قَالُوا: لِمَ يَا رَسُوْلَ اللهِ؟ قَالَ: بِكُفْرِهِنَّ. قِيْلَ: يَكْفُرْنَ بِاللهِ؟ قَالَ: يَكْفُرْنَ الْعَشِيْرَ وَيَكْفُرْنَ اْلإِحْسَانَ، لَوْ أَََحْسَنْتَ إِلىَ إِحْدَاهُنَّ الدَّهْرَ، ثُمَّ رَأَتْ مِنْكَ شَيْئًا قَالَتْ: مَا رَأَيْتُ مِنْكَ خَيْرًا قَطُّ

“Dan aku melihat neraka. Aku belum pernah sama sekali melihat pemandangan seperti hari ini. Dan aku lihat ternyata mayoritas penghuninya adalah para wanita.” Mereka bertanya, “Kenapa para wanita menjadi mayoritas penghuni neraka, ya Rasulullah?” Beliau menjawab, “Disebabkan kekufuran mereka.” Ada yang bertanya kepada beliau, “Apakah para wanita itu kufur kepada Allah?” Beliau menjawab, “(Tidak, melainkan) mereka kufur kepada suami dan mengkufuri kebaikan (suami). Seandainya engkau berbuat baik kepada salah seorang istri kalian pada suatu waktu, kemudian suatu saat ia melihat darimu ada sesuatu (yang tidak berkenan di hatinya) niscaya ia akan berkata, ‘Aku sama sekali belum pernah melihat kebaikan darimu’.” (HR. Bukhari no. 5197 dan Muslim no. 907).

Dengar laraku.....
Suara hati ini memanggil namamu.....
karena separuh aku.....dirimu.....

Dengarlah sabda nabimu.....

Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

لاَ تُؤْذِي امْرَأَةٌ زَوْجَهَا فِي الدُّنْيَا إِلاَّ قَالَتْ زَوْجَتُهُ مِنَ الْحُوْرِ الْعِيْنِ : لاَ تُؤْذِيْهِ , قَاتَلَكِ اللهُ , فَإِنَّمَا هُوَ عِنْدَكَ دَخِيْلٌ يُوْشِكُ أَنْ يُفَارِقَكِ إِلَيْنَا

“Tidaklah seorang istri menyakiti suaminya di dunia melainkan istrinya dari kalangan bidadari akan berkata, “Janganlah engkau menyakitinya. Semoga Allah memusuhimu. Dia (sang suami) hanyalah tamu di sisimu; hampir saja ia akan meninggalkanmu menuju kepada kami”. (HR. Tirmidzi no. 1174 dan Ahmad 5: 242.

Semoga para Istri bisa mendengar lara hati para suami.....
Sehingga cinta tak terluka.....
Karena Separuh aku.....dirimu.....

(dambacinta.blogspot.com)

Sabtu, 10 November 2012

Sabar & Istiqomah dalam sebuah PENANTIAN

“Hebat sekali benda bernama perasaan itu".
Meski secuil, walau setitik hitam di tengah lapangan putih luas, dia bisa membuat seluruh tubuh jadi sakit, kehilangan selera makan, kehilangan semangat,

Dia bahkan bisa membuat harimu berubah cerah dalam sekejap padahal dunia sedang mendung, dan di kejap berikutnya mengubah harimu jadi buram padahal dunia sedang terang benderang”.

Orang-orang yg merindu, namun tetap menjaga kehormatan perasaannya, takut sekali berbuat dosa, memilih senyap, terus memperbaiki diri hingga waktu memberikan kabar baik, boleh jadi doa-doanya menguntai tangga yang indah hingga ke langit. Kalaupun tidak dengan yang dirindukan, boleh jadi diganti yang lebih baik.

Berusaha Sabar & Istiqomah dalam sebuah penantian yang tak ada satupun yang tahu kapan semua kan berakhir...

Insya Alloh semua kan indah pada akhirnya...

Hai orang-orang yang beriman, jadikanlah sabar dan shalat sebagai penolongmu, sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang sabar. (QS. Al Baqarah:153)

Dan orang-orang yang sabar karena mencari keridhaan Allah, mendirikan shalat, dan menafkahkan sebagian rezeki yang Kami berikan kepada mereka, secara sembunyi atau terang-terangan serta menolak kejahatan dengan kebaikan; orang-orang itulah yang mendapat tempat kesudahan (yang baik). (QS. Ar Ra’d:22)

(dambacinta.blogspot.com)

Jumat, 26 Oktober 2012

PENGORBANAN CINTA NABI IBRAHIM dan ISMAIL (mengambil ibroh Idul adha)



Nabi Ibrahim:
Mengorbankan Cinta pada Anak yang sangat beliau sayangi...
setelah sekian lama menunggu hadirnya...
namun kerana Cinta Pada Alloh swt Lebih diatas segalanya....
maka Beliau Rela Korbankan Putra Tercintanya demi Ketaatan pada Tuhannya...
demi memenuhi perintah atau Syariah-Nya...
demi Cinta pada Rabbnya...

Nabi Ismail:
Dengan Tulus Ikhlas penuh Kesabaran...
menerima segala konsekwensi untuk Tunduk pada Perintah Alloh swt...
Beliau Rela di Sembelih...
mengorbankan kecintaan pada diri...
demi Cinta pd Alloh swt...
Cinta pada Perintah Alloh swt...
Cinta pada SYARIAH-Nya...

Semoga Kita bisa mentauladani mereka...
mencintai Alloh swt lebih dari segalanya...
bahkan lebih dari mencintai diri sendiri...
Buktikan Cinta kita dengan mentaati Syariah-Nya...
memperjuangkan penegakan Syariah-Nya yang Kaffah...
dalam Bingkai Daulah Khilafah Islamiyyah...

 
Katakanlah: "jika bapa-bapa, anak-anak, saudara-saudara, isteri-isteri, kaum keluargamu, harta kekayaan yang kamu usahakan, perniagaan yang kamu khawatiri kerugiannya, dan tempat tinggal yang kamu sukai, adalah lebih kamu cintai dari Allah dan Rasul-Nya dan dari berjihad di jalan-Nya, maka tunggulah sampai Allah mendatangkan keputusan-Nya." Dan Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang fasik.(QS. At-Taubah: 24)

 
Dari Anas ra., ia berkata; telah bersabda Rasulullah saw.:
Tidak beriman seorang hamba hingga aku lebih dicintai daripada
keluarganya, hartanya, dan seluruh manusia yang lainnya.
(Mutafaq ‘alaih)

(dambacinta.blogspot.com)

Senin, 08 Oktober 2012

Merangkai Rindu di Atas Nafas Terakhirku


Beli KAIN KAFAN yuk..
Kita simpan di almari, nanti setiap kita membuka almari...
Kita terus diingatkan, bahwa sebentar lagi...
Pakaian itulah yang kita kenakan...

....next....

Senyum orang-orang yang mencintaiku...
Setidaknya menjadi semangat tersendiri disisa-sisa hidup ini...

Gak lagi peduli vonis menakutkan itu..!!!
Mereka bukan Tuhan yang mengetahui berapa lama lg aku bisa bertahan...

Ya اَللّهُ.. Engkau lebih berhak atas hidup ini,
Terimakasih.. Telah Kau suguhkan berjuta keajaiban sebelum kutinggalkan semuanya...

Mungkin benar,
Dia ciptakan jarak, tidak lain hanya untuk menjaga,
agar rindu tetap bersuara...


(cemerlanglah selalu sebening embun)

Jumat, 28 September 2012

Perjuangan, Konsekwensi dan Harapan diatas Janji dari Sang Pemilik Janji yang PASTI

Onak duri dan lubang-lubang menghampar...
Jangan biarkan kisahmu terdampar...
Jangan biarkan langkahmu menjadi gengtar...

Tidakkah kau lihat buih-buih di atas lautan,
atau bingtang-bintang di langit yang tak terbilang...

Namun,
tak ada yang mampu menyingkap kegelapan...
Selain matahari dan rembulan...

Begitulah,
begitulah mutiara tetaplah mutiara,
walau berada diantara hipokritas yang coba bungkam nurani...
Disaksikan sunyi disemangatkan kesedihan...

Lalu,
DIHIBUR DALAM JANJI SANG PEMILIK
WAKTU DAN BUMI...

"Apakah manusia mengira bahwa mereka dibiarkan saja mengatakan, 'Kami telah beriman,’ sedang mereka belum diuji? Sesungguhnya Kami telah menguji orang-orang yang sebelum mereka, maka sesungguhnya Allah mengetahui orang-orang yang benar dan sesungguhnya Dia mengetahui orang-orang yang dusta.” 
(QS. Al-'Ankabuut: 2-3)

"Dan Allah telah berjanji kepada orang-orang yang beriman diantara kamu dan mengerjakan amal-amal saleh bahwa Dia sungguh-sungguh akan menjadikan mereka berkuasa di bumi, sebagaimana Dia telah menjadikan berkuasa orang-orang sebelum mereka, dan sungguh Dia akan meneguhkan (memberikan kemapanan) agama yang telah diridhai-Nya untuk mereka.” 
(QS. An-Nuur; 55)

Sanggupkah diri melewati uji...
Sanggupkah diri memegang bara ini...

Berharap,
Tak hanya kuat memegang Panji-panji Tauhid dengan genggaman tangan...
tapi juga kuat menjaga Tauhid dalam hati...


Dari Anas Ra. berkata Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda: "Akan datang pada manusia suatu zaman saat itu orang yang berpegang teguh (sabar) di antara mereka kepada agamanya laksana orang yang memegang bara api. (HR. Tirmidzi).
(by: may & miau)

Rayuan ‘Ideologis’ Aktivis Gombal

Ini kisah nggak begitu penting, tentang sepasang ikhwan-akhwat yang baru saja merampungkan pesta pernikahan. Tak sabar, rasanya ingin mengusir tamu-tamu supaya pulang cepat. Maklumlah, pengantin baru kan katanya jadi raja-ratu sehari.
Pasangan ini menikah cukup muda, si ikhwan 24 tahun 9 bulan 10 hari, sedangkan si akhwat 23 tahun 11 bulan 29 hari. Ketemunya juga di kampus, saat sama-sama aktif di Rohis. Si Ikhwan yang ketua BKIM dan si akhwat sekretarisnya, karena mungkin sering bertemu, maka berlakulah pepatah jerman ‘witing tresno jalaran saka nggelibet’ (kalo nggak tahu artinya, silahkan di terjemahkan di google). Nggak ada makcomblang, si ikhwan memang terbilang gentlemen, dia menerapkan prinsip BKKBN alias Biar Kecil-Kecil Berani Nikah.
Setelah tamu-tamu pada pulang dan jam dinding di rumah menunjukkan pukul 22.15 WIB, maka kedua pasangan itu pun masuk ke kamar yang sudah dihias sedemikian rupa, bak istana sebuah kerajaan. Maka terjadilah komunikasi yang shy-shy cat alias malu-malu kucing antara keduanya, harap maklum.

Suami: Hemmm.. Ning, alhamdulillah ya akhirnya aku bisa memiliki dirimu. Makanya, mulai malam ini, aku ingin kita melakukan kontrak politik...
Istri: Kontrak politik? Maksud akang apaan?
Suami: Iya, aku pingin mulai malam ini kita menandatangani kontrak politik, sebagai tanda kalo hati kita telah berkoalisi, sehingga jangan ada dusta diantara koalisi ini...
Istri: yee.., akang.. Ning kira apaan..
Suami: Oiya Ning, sebenarnya selain aku telah memberimu mahar, aku sudah menyediakan hadiah khusus. Kalo tadi pas akad nikah disebutkan maharnya “uang sekian-kian, seperangkat alat sholat...”. Nah sebenarnya ada yang kurang.
Istri: Koq kurang? Lha terus..?
Suami: Ning, aku masih menyimpan dua emas untuk mu, Ning..
Istri: Oihya...? wahh... surprize banget dunk..
Suami: Iya dua emas itu adalah, emas yang pertama adalah Mas Bejo alias suamimu tercinta ini, dan emas yang kedua adalah Emas yang masih ada di freeport... hehehe
Istri: Hohoho... koq emas yang di freeport sih?
Suami: khan emas freeport itu milik rakyat, yang sekarang dikusai oleh Amrik, sementara negara dan rakyat ini hanya dapat ampasnya doang... nah kita kan rakyat, iya nggak sih?
Istri: Hemm.. iya Kang betul.. betul.. betul J
Suami: Oiya, tahu nggak apa bedanya emas freeport dengan diri Neng?
Istri: Eh si Akang, pertanyaannya ada-ada aja deh... hemm, apa ya?
Suami: Ada banyak sebenarnya perbedaannya, tapi Akang cuman contohin satu aja. Kalo emas freeport semakin digali makin abis, tapi kalo dirimu semakin “digali”, malah semakin beranak-pinak... wkwkwkwk..
Istri: Ih, akang baru sehari udah ngegombal...

Begitulah, sepasang pengantin baru itu menikmati malam pertamanya dengan mencairkan suasana. Biasalah, ice breaking. Kebiasaan si Ikhwan ngisi training di kampus, suka ngasih ice breaking, akhirnya terbawa juga di malam hari itu.
Setelah berbincang cukup lama, mereka berdua ambil wudhu dan masuk ke ruang mushola keluarga ....

Suami: Ning, sebelum kita sholat sunnah dan sebelum aku berdoa di ubun2 mu, sebagaimana lazimnya pengantin baru. Aku mau minta maaf. Maafkan aku ya ning, baru sekarang aku bisa jujur, klo slama taaruf aku belum pernah cerita. Maukah kau memaafkan aku Ning?
Istri: Astagfirullah.. emang akang salah apaan?
Suami: Iya Ning, aku salah, aku tidak jujur bahwa sebenarnya dirimu adalah tulang rusukku yang hilang... xixixix
Istri: ah, akang bisa aja... kirain apaan?

Usai sholat dan berdoa, mereka merapikan perangkat sholat.. sambil berjalan menuju ke kamar ...

Istri: Kang, emang akang tadi habis doain aku, koq doa lagi.. doanya lama banget, emang akang doa apaan?
Suami: Owhh itu, Ning mau tahu gimana doa akang tadi?
Istri: Iya dong, khan tadi aku nanya...
Suami: Aku tadi berdoa begini “Ya Allah, jangan jadikan aku dari golongan orang-orang yang garing, yang tak pernah bisa bercanda dengan keluargaku... ”
 “Ya Allah, jadikanlah orang-orang yang membaca kisah kurang penting ini, baik yang pengantin baru maupun pengantin yang tidak baru.. kalo mereka suami, jadikanlah suami yang bukan hanya pulang membawa uang untuk beli beras dan sebongkah emas berlian (karena memang mereka bukan bang thoyib), tapi pulang ke rumah juga membawa seutas senyum untuk keluarganya. Kalo mereka para istri, jadikanlah mereka istri yang tak hanya bisa menyediakan teh manis, tapi senyum paling manis dihadirkan untuk keluarganya.”.
Suami-Istri: Amiinnn...

(tulisan ini bkn bemaksud apa2, kcuali didedikasikan untuk (calon)/ suami-istri agar supaya tak pernah lelah sejenak saja saling “berbagi” di tengah kesibukannya sehari-hari bekerja, dan sekaligus berdakwah bergelut bersama umat. Jangan ada yang merasa tersinggung dengan tulisan ini, apalagi sampe lempar uang ke saya. Jangan juga ada yang menganggap ini serius, karena ini hanya sekedar tulisan ringan, pengantar anda untuk bercanda bersama keluarga. Selamat berbahagia )(by: Lucky Rouf)

Rasa itu, dulu, kini dan nanti

Ada yang kurang saat dirimu tak di sisiku
Padahal dulu ku tak merasa itu
Kini tanpamu ku rasakan bimbang
Bagai malam tanpa hiasan bintang
Hadirmu berikan ku kehangatan
Bagai matahari yang cahayanya hangatkan

Padahal dulu ku tak merasa itu
Siapa dirimu pun ku tak tau
Wajahmu pun tak pernah ada di ingatanku
Namun kini saat kau tak di sisiku
Bayangmu selalu hadir temaniku
Dalam akalku juga kalbuku

Kusyukuri pertemuanku denganmu
Dalam ijab kabul yang menghalalkanku untukmu
Ku sah sebagai istrimu, duhai suamiku...
Ijinkan aku mengenalmu dan mengingatmu slalu..

Saat kau pergi kutitipkan dirimu kepada Tuhanku
Agar ia selalu menjaga dan melindungimu
Agar ia selalu menolongmu
Dalam  dakwah dan juangmu...

Ada selaksa rindu saat kau pergi meninggalkanku
Ada debar bahagia saat kau kembali kesisiku
Kini kurasakan itu...
Mabuk cinta mungkin begitu...
Ah..tak apa karena itu semua sudah halal bagiku..

Biarlah rasa itu ada kini hingga nanti
Rasa itu ada karenaNya yang meridhoi
Yang menumbuhkan cinta di antara kita, ialah Tuhan
Yang mempertemukan dan memisahkan kita dalam kebaikan
Biarlah rasa itu ada kini hingga nanti
Hingga kita dipertemukan kembali di surgaNya yang abadi

Ya Allah, ya Tuhan kami... berkahilah pernikahan kami
Himpunkanlah kami dalam kebaikan
Karuniakanlah kepada kami
Keturunan yang menyenangkan hati
Pembuka rahmat dan menjadi dambaan umat
Kelak menjadi generasi yang taat syariat
Generasi sholih dan sholihah
Pejuang Syariah dan Khilafah

(Suroso Tansaliman dan Khoirunnisa Syahidah)

Kamis, 27 September 2012

Jika Cinta Menodai Taqwa

Jika ia tlah tak sanggup tuk bersama,
Jika ia telah merasa perih mengarungi semua,
Jika sinergi udah tak lagi bisa dipertahankan,
Jika hari-hari penuh dengan kepenatan,
Jika LUKA tak sempat terobati dan bahkan makin menganga...
Jika Cinta sudah dikalahkan oleh ego semata...
Jika Taqwa tlah ternoda oleh keangkuhan jiwa...
lalu dengan alasan apa Aku harus mempertahankan semua...

ampuni Hamba ya Rabb...
hampa tak ingin menghancurkan...
hamba tak ingin ada keterpaksaan....
hamba tak ingin ada luka yang terus menganga...

Hamba hanya ingin semua berjalan diatas Syariah-Mu...
Hamba hanya ingin keTulusan tanpa keterpaksaan...
Hamba hanya ingin kelak tak sesal saat hari Perhitungan...

Ampuni Hamba atas semua noktah yang pernah terpercik...
Ampuni Hamba atas sayatan maksiyat yang sempat melukai Cinta...
Ampuni Hamba atas Kerapuhan yang pernah meruntuhkan Ketaqwaan...

Meski hamba malu tuk berharap ampunan...
meski hamba tak pantas tuk dimaafkan...
meski hamba tak layak keSurga-Mu...

tapi Sungguh hamba kan terus berharap Ridha-Mu...
berharap keluasan Cinta-Mu...
berharap kemurahan Ampunan-Mu...
di Atas Cinta yang pernah Ternoda...
(by: miauberusahabangkit)

Jumat, 14 September 2012

Antara Nikah dan Pacaran

galaunya yang sudah nikah itu romantis
galaunya yang pacaran itu miris

manjanya pasangan yang nikah itu imut-imut
manjanya yang pacaran itu amit-amit

mesranya yang sudah nikah itu Subhanallah!
mesranya yang pacaran itu haram jadah!

adu pandangan yang sudah nikah itu nikmat
pandang pacar iru maksiat

rayuan diantara suami istri itu karunia
rayuan pacar itu bencana

gombalnya suami itu puitis
puisinya pacar itu gombalis

ucap sayang sambil kecup kening istri itu manis
begituan sama pacar itu najis

So...
Segeralah BUANG PACARMU PADA TEMPATNYA...
dan carilah pasangan yang gak mau di pacarin
tapi maunya di nikahin...

SPAKAT...!?
(diolah dr: Felix Siauw)

Selasa, 28 Agustus 2012

Cintai Titah-Nya

Muhasabah CINTA......

Indah yang membuat seseorang menjadi CINTA
ataukah CINTA, biar JELEK dikagumi INDAH???

Andai saja ISLAM oleh kaum muslimin difahami dan dinikmati layaknya CINTA oleh para PENCINTA yang menganggap bahwa CINTA adalah segalanya, sudah barang tentu segala titah-Nya akan terasa INDAH dan RINGAN dijalankan.

Namun......

Sayang teramat disayangkan, bahwa tidak sedikit diantara kita yang memaknai CINTA hanya apabila menyoal lelaki dan perempuan.

Selainnya......

Entahlah.......

Semoga kita termasuk orang-orang yang MENCINTA DICINTA karena Allah......

(from FB)

Senin, 02 Juli 2012

Siapakah Pemilik Cinta Terbesar Setelah Cinta Alloh dan Rosul-Nya ???

Kunci Jawaban:


Saat Rosulullah SAW sedang thawaf, Beliau SAW bertemu dengan seorang anak muda yang pundaknya lecet-lecet. Setelah selesai thawaf Rosulullah SAW bertanya kepada anak muda itu:

"kenapa pundakmu itu?"

jawab anak muda itu:
"Ya Rosulullah, saya dari Yaman, saya mempunyai seorang ibu yang sudah udzur, saya sangat mencintai dia dan saya tidak pernah melepaskan dia, saya melepaskan ibu saya hanya ketika buang hajat, ketika sholat, atau ketika istirahat, selain itu sisanya saya selalu menggendongnya, karena itulah pundak saya lecet-lecet" 

Lalu anak muda itu bertanya:
"Ya Rosulullah, apakah aku sudah termasuk kedalam orang yang sudah berbakti kepada orang tua?".

Nabi SAW memeluk anak muda itu dan mengatakan:
"Sungguh Allah ridho kepadamu, kamu anak yang soleh, anak yang berbakti, tapi anakku...
ketahuilah...cinta orangtuamu tidak akan terbalaskan olehmu"

dari hadist tersebut kita mendapat gambaran bahwa sehebat apapun bakti kita kepada orang tua ternyata tidak cukup untuk membalas CINTA dan kebaikan orangtua kita, namun minimal kita bisa memulainya dengan menjadi anak yang sholeh, dimana do'a anak sholeh kepada orangtuanya dijamin dikabulkan Allah. berbahagialah kita bila memiliki anak yang sholeh.

dikutip dari salah satu Pesan Ibnu Abbas ra (seorang sahabat Rasulullah SAW).

Selasa, 26 Juni 2012

Keluarga Pengemban Dakwah


nebeng jadi model... :D
Islam mewajibkan setiap Muslim, laki-laki maupun perempuan, untuk menjadikan akidah Islam sebagai landasan kehidupan, termasuk dalam kehidupan rumah tangga. Menjadikan akidah Islam sebagai asas rumah tangga berarti mendudukkan akidah sebagai penentu tujuan hidup dalam berumah tangga. Akidah Islam menetapkan bahwa tujuan hidup setiap manusia adalah menggapai ridha Allah Swt. melalui ketaatan, ketundukan, dan kepatuhan kepada-Nya, lihat (QS adz-Dzariyat [51]: 56).

Berdasarkan hal ini, maka orang yang berpegang teguh pada akidah Islam akan senantiasa terikat dengan aturan-aturan Islam, termasuk dalam membangun kehidupan rumah tangga; membina dan menjalaninya. Motivasi dalam berkeluarga adalah semata-mata berharap mendapat ridha-Nya. Keberhasilan materi bukan hal yang utama. Setiap perintah Allah akan dilaksanakan sekalipun berat, penuh rintangan dan halangan, serta tidak terbayang keuntungan materinya. Sebaliknya, semua yang dilarang-Nya akan senantiasa dihindari walaupun menarik hati, menyenangkan, dan menjanjikan kesenangan materi. Salah satu perintah Allah Swt. kepada suami dan istri adalah dakwah. Perhatikanlah firman Allah Swt. berikut:

]وَالْمُؤْمِنُونَ وَالْمُؤْمِنَاتُ بَعْضُهُمْ أَوْلِيَاءُ بَعْضٍ يَأْمُرُونَ بِالْمَعْرُوفِ وَيَنْهَوْنَ عَنِ الْمُنْكَرِ[

Orang-orang yang beriman, lelaki dan perempuan, sebagian mereka adalah penolong bagi sebagian yang lain. Mereka melakukan amar makruf nahi mungkar. (QS at-Taubah [9]: 71).

Dalam ayat ini Allah Swt. menyatakan bahwa berdakwah merupakan aktivitas yang menyatu dengan keimanan seseorang, baik laki-laki maupun wanita. Allah Swt. juga berfirman:

]وَلْتَكُنْ مِنْكُمْ أُمَّةٌ يَدْعُونَ إِلَى الْخَيْرِ وَيَأْمُرُونَ بِالْمَعْرُوفِ وَيَنْهَوْنَ عَنِ الْمُنْكَرِ وَأُولَئِكَ هُمُ الْمُفْلِحُونَ[

Hendaklah ada di antara kalian segolongan umat yang menyerukan kebajikan (Islam) dan melakukan amar makruf nahi mungkar; merekalah orang-orang yang beruntung. (QS Ali Imran [3]: 104).

Ayat ini mengisyaratkan bahwa dakwah bukanlah tanggung jawab seseorang saja, tetapi harus dilakukan secara berjamaah; harus ada sekelompok orang beranggotakan laki-laki maupun perempuan yang mampu menegakkan tujuan dakwah.
Jadi jelas, bahwa dakwah memang wajib dilakukan oleh setiap muslim laki-laki maupun wanita, suami maupun istri. Sekarang, setidaknya separuh jumlah penduduk dunia adalah wanita. Padahal pihak yang layak dan tepat berdakwah di kalangan wanita adalah kaum wanita; ibu dan calon ibu. Apalagi kondisi wanita sekarang telah dijadikan sasaran yang empuk untuk meruntuhkan suatu bangsa.
Dengan demikian, suami dan istri sama-sama meyakini bahwa dakwah merupakan kewajiban mereka. Suami tidak akan menghalang-halangi istrinya berdakwah. Sebab, menghalangi istri berdakwah berarti menghalanginya menunaikan kewajiban. Hal ini sama saja dengan menjerumuskannya ke dalam dosa. Sebaliknya, istri juga akan meridhai suaminya berdakwah. Suatu kali suaminya kendur dalam dakwah, bersegeralah ia menyemangatinya. Istri bangga memiliki suami sebagai pengemban dakwah, suami pun bangga memiliki istri pengemban dakwah. “Keluarga kami adalah keluarga pengemban dakwah,” begitu jiwanya berkata. Inilah kebahagiaan ideologis.

duhai istriku yang cantik, manis dan imut-imut...KONSISTENLAH.... :p




Suami: "Ummi.., abi mau nanya nich...Kalau sholat DHUHA 2 rakaat dengan 6 rakaat baikan mana ya?"

Istri: "6 rakaat dong..., LEBIH BANYAK LEBIH BAIK..."

Suami: "Truss..kalau PUASA daud dengan senin-kamis, lebih baik mana ya mi...?"

Istri: "Puasa daud dong...LEBIH BANYAK LEBIH BAIK..."

Suami: "Truss...kalo SEDEKAH 100 ribu dengan 10 ribu?"

Istri: "Abi ini gimana sich...ya jelas lah lebih baik 100 ribu...kan LEBIH BANYAK LEBIH BAIK..."

Suami: "Subhanalloh...nah sekarang begini mi...kan ummi udah bener-bener faham kalo "LEBIH BANYAK LEBIH BAIK..." so...sekarang kan abi masih punya ummi doang kalau kira-kira abi NAMBAH SATU LAGI...gimana?"

Istri: "eeeaaa....eeeaaaa....ciat...ciat....@#%$#*#@$..."

Suami: "Kabooorrrr....."

(dambacinta)

Sabtu, 23 Juni 2012

oh inilah janjiku kepadamu suamiku


aku bersyukur kau di sini kasih
di kalbuku mengiringi
dan padamu ingin ku sampaikan
kau cahaya hati
dulu kupalingkan diri dari cinta
hingga kau hadir membasuh segalanya
oh inilah janjiku padamu

sepanjang hidup bersamamu
kesetiaanku tulus untukmu
hingga akhir waktu kaulah cintaku cintaku
sepanjang hidup seiring waktu
aku bersyukur atas hadirmu
kini dan selamanya aku milikmu

yakini hatiku kau anugerah Sang Maha Rahim
semoga Allah berkahi kita
kekasih penguat jiwaku

berdoa kau dan aku di Jannah
ku temukan kekuatanku di sisimu
kau hadir sempurnakan seluruh hidupku
oh inilah janjiku kepadamu

untuk: suamiku Kisna Adi

(by: dedeh)

Kamis, 21 Juni 2012

Janji Setia dan Cinta untukmu...duhai suamiku...



Suamiku tercinta…
Engkau adalah anugerah terindah Tuhan bagiku
Engkau adalah orang yang kucintai dan kupilih diantara yang lainnya
Dan aku bahagia menghabiskan sisa hidupku bersamamu

Memang kusadari…
Engkau bukanlah lelaki sempurna yang tak pernah berbuat salah
Namun aku mencintaimu apa adanya dirimu
Seperti engkau juga mencintaiku apa adanya

Dan memang…
Kehidupan bersamamu tidaklah selalu tertawa
Tidak juga selalu tersenyum
Bahkan tak jarang kesedihan dan airmata mewarnainya
Tetapi aku menerima itu semua sebagai bagian yang memang harus kujalani bersamamu.

Di sisimu
Aku merasa dilindungi, aku merasa dicintai dan aku merasa berarti
Rasanya tak mungkin ini terjadi jika bukan kamu di sampingku.
Kau begitu istimewa di mataku, di hatiku, di jiwaku
Karena itulah aku ingin selalu berada di sampingmu
Baik dalam suka duka mu
Dalam sehat dan sakitmu.

Suamiku…
Engkau adalah hal terindah dalam hidupku
Terima kasih telah memilihku dan terima kasih buat anak-anak yang luar biasa ini
Dan aku berjanji selalu setia dan mencintaimu seumur hidupku.
(by: Karunia Puji Hastuti)

Selasa, 19 Juni 2012

Wanita itu Cantik atas dasar?




Ada opini begini:

Nafsu mengatakan: "Wanita itu cantik atas dasar fisiknya."
Akal mengatakan: "Wanita itu cantik atas dasar ilmu dan kepintarannya."
Hati mengatakan: "Wanita itu cantik atas dasar akhlaknya."


Pilih yang mana ???

tanggapan saya:

Keindahan fisik kan hilang cantiknya saat umur telah mulai menua...

Ilmu(Syariat) dan Kepintaran(science, dst) akan menghiasi akhlak jika di amalkan dengan benar.

Akhlak akan Proporsional jika di topang dengan Ilmu Syariat.
bersikap tegas/keras pada tempatnya...
bersikap lembut dan halus pada tempatnya...
toleran pada tempatnya...
NO COMPROMISE pada tempatnya...

tapi yang jelas terkait hal ini sebenarnya udah ada sunnahnya dari Rosululloh bahwa:

“Wanita itu dinikahi karena empat perkara yaitu karena hartanya, karena keturunannya, karena kecantikannya, dan karena agamanya. Maka pilihlah olehmu wanita yang punya agama, engkau akan beruntung.” (HR. Al-Bukhari no. 5090 dan Muslim no. 1466)

Senin, 18 Juni 2012

I LOVE ALLOH? mana buktinya?


Sungguhlah tak mudah menasbihkan diri sebagai orang yang beriman.

mengikrarkan diri sebagai hamba yang mencintai Rabbnya...

Dan bukanlah sebuah kegampangan

mengatakan AKU ADALAH MUKMIN.

mengatakan I LOVE ALLOH SWT.

Karena bersama keimanan ada ujian yang sudah ALLAH ta'ala siapkan.

bersama CINTA ada pengorbanan.

Allah Ta'ala berfirman,

قُلْ إِنْ كَانَ آَبَاؤُكُمْ وَأَبْنَاؤُكُمْ وَإِخْوَانُكُمْ وَأَزْوَاجُكُمْ وَعَشِيرَتُكُمْ وَأَمْوَالٌ اقْتَرَفْتُمُوهَا وَتِجَارَةٌ تَخْشَوْنَ كَسَادَهَا وَمَسَاكِنُ

تَرْضَوْنَهَا أَحَبَّ إِلَيْكُمْ مِنَ اللَّهِ وَرَسُولِهِ وَجِهَادٍ فِي سَبِيلِهِ فَتَرَبَّصُوا حَتَّى يَأْتِيَ اللَّهُ بِأَمْرِهِ وَاللَّهُ لَا يَهْدِي الْقَوْمَ الْفَاسِقِينَ

"Katakanlah: "Jika bapak-bapak, anak-anak, saudara-saudara, istri-istri, kaum keluargamu, harta kekayaan yang kamu usahakan, perniagaan yang kamu khawatiri kerugiannya, dan rumah-rumah tempat tinggal yang kamu sukai, adalah lebih kamu CINTAI daripada Allah dan Rasul-Nya dan (dari) berjihad di jalan-Nya, maka tunggulah sampai Allah mendatangkan keputusan-Nya." Dan Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang fasik." (QS. Al-Taubah: 24)

Dan inilah konsekuensi
keimanan & CINTA

(dambacinta, 19-6-2012)

Sabtu, 16 Juni 2012

menanti bidadari di pelataran harapan



Dalam Ikhtiyarku aku bertawakal kepada-Nya dalam doa, mencari jodoh dengan kriteria Syar'ie.


Rasulullah SAW bersabda : “ Wanita itu dinikahi karena empat hal, karena hartanya, karena keturunannya, karena kecantikannya, dan karena agamanya. Maka pilihlah karena agamanya karena jika tidak binasalah kamu ( HR. Al- Bukhary pada kitab nikah bab orang-orang yang mampu beragama)

”Dan sesungguhnya wanita hamba sahaya yang mukmin lebih baik (untuk dikawini) dari pada wanita musyrik, sekaliun menarik hatimu."(Al-Baqarah ayat 221)


ku yakin dalam hati Dia kan memberikan lebih daripada yang aku kira. Ketika aku tidak lagi menuntut banyak kriteria cukup kesholehan saja, ku yakin Allah justru akan memberiku seorang wanita dengan kriteria yang lebih dari itu...amin...

Ketika kelak ku temukan ia aku kan bertawakal kepada Allah, dalam menerima wanita itu sebagai istriku, aku sangat yakin kepada sang Maha Pengampun, istriku akan jauh lebih baik dan lebih cantik di surga nanti. Dialah jalan bagiku untuk menuju surga Allah. Ya Allah, kumpulkanlah kami dalam surgamu kelak. Amin. ( mewakili suara hati para Ikhwan galau)

Sabtu, 05 Mei 2012

Buktikan Cinta dengan Syukur



Sesekali "berkacalah" pada para ahli maksiat itu...

Suatu saat,
bisa jadi kita menjadi seperti mereka...

Manusia-manusia kufur layaknya mayat tampa ruh yang pasrah digiring dalam kemaksiatan...

Karena sungguh...
Andai syukur itu hilang dari lubuk hati,
niscaya setan akan begitu mudah menjauhkan kita dari Allah swt...

Bayangkan betapa sulitnya kita berlepas diri, ketika maksiat itu sudah kita cicipi,
ternikmati,
bahkan disukai...

Saat itu,
Sungguh,
nasehat takkan pernah didengar,
petunjuk tak dihiraukan...

maka,
bersyukurlah agar membuat kita jadi kaya.
Maka,
bersyukurlah,
Karena kita ingin terhindar dari api neraka..
.

alhmdulillah 'alaa kulli hal...

Sungguh,
setan cuma butuh kita tak bersyukur...
tuk menggiring kita ke neraka...

Tak bersyukur,
dengan menyalahgunakan pemberian-Nya...

diberi tangan, dipakai tuk maksiat...
diberi hati, dipakai tuk maksiat...
diberi mata, dipakai tuk maksiat...
diberi wajah tampan, dimanfaatkan tuk maksiat...
diberi wajah cantik, dimanfaatkan tuk maksiat...
diberi harta, dinafkankan dijalan maksiat...
diberi jabatan, dipakai maksiat...
diberi umur panjang, dipakai maksiat...

semoga kita slalu mampu mensyukuri segala pemberian-Nya...
mencintai-Nya...
dengan sebenar cinta...
meski kita tak mungkin mampu membalas seluruh Cinta-Nya...
laksanakan perintah-Nya...
jauhi larangan-Nya...

(dambacinta.blogspot.com)

Doamu dan KeSholihanmu, bukti Cintamu buat Mama



Obrolan ringan dengan mama lewat telpon.

ibuku: "Tahukah kamu nak kenapa mama begitu sayang kepadamu?"


aku   : "hmm...karena aku anak mama kan...."


ibuku: "ada alasan yang lebih kuat dari itu nak..."


aku   : "apa tuh ma...?"


ibuku: "karena boleh jadi kamulah penyelamat mama di akhirat kelak...."


aku   : "amin..."


ibuku: "tetep jadi anak sholihah ya nak....mama rindukan doamu disana nak...."

“Apabila seorang anak Adam mati maka terputuslah seluruh amalnya kecuali dari tiga perkara: shadaqah jariyah, ilmu yang bermanfaat atau anak shalih yang selalu mendoakannya.” (Hadits shahih riwayat Muslim).





Rabu, 29 Februari 2012

Diatas Tumpukan Dosaku, ku berharap Cinta-Mu untukku kan terus mengalir

Semoga cinta-Nya terus mengalir menggerus tumpukan dosaku
mengikis habis maksiyatku pada-Nya

meski kadang kuberfikir...
PANTASKAH AKU di AMPUNI???
tapi ku tak putus asa tuk terus mengemis ampunan dari-Mu
mengemis kasih dari Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang.....

Bahagia hati atas Kabar berita dari-Mu:

Katakanlah, “Hai hamba-hamba-Ku yang malampaui batas terhadap diri mereka sendiri, janganlah kalian berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya Allah mengampuni dosa-dosa semuanya. Sesungguhnya Dia Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” (TQS az-Zumar [39]: 53).

Rahmat-Ku meliputi segala sesuatu (TQS al-A’raf [7]: 157).


Baginda Rasulpun pernah Mengabarkan kebesaran Cinta-Mu & luasnya ampunan-Mu

“Siapa saja yang bersaksi bahwa tiada Tuhan kecuali Allah dan bahwa Muhammad adalah Rasulullah, maka Allah mengharamkan neraka atas dirinya.” (HR Muslim).


Sabda Baginda Rasulullah SAW dalam sebuah hadits qudsi berbunyi,

“Allah SWT berfirman: “Siapa saja yang datang membawa kebajikan, bagi dirinya pahala sepuluh kali lipat atau lebih banyak. Siapa saja yang datang membawa keburukan, maka balasan keburukan itu adalah keburukan yang serupa atau Aku ampuni.” (HR Muslim).

Rasulullah SAW pernah bersabda pula, “Allah telah menjadikan rahmat-Nya menjadi seratus bagian. Allah menetapkan rahmat itu tetap di sisi-Nya sebanyak 99 bagian dan menurunkan rahmat itu ke bumi satu bagian saja. Dengan sebab satu bagian itu berbagai makhluk bisa saling menyayangi…”

Dalam riwayat lain dinyatakan, “Sesungguhnya Allah SWT memiliki seratus rahmat. Satu di antaranya diturunkan di tengah-tengah jin, manusia, binatang…” (HR Mutaffaq ‘alaih).

Dalam hadits lain juga dinyatakan, “Allah SWT memiliki seratus rahmat. Satu rahmat di antaranya menjadikan berbagai makhluk menyayangi satu sama lain, sementara 99 rahmat (diberikan) pada Hari Kiamat.” (HR Muslim).

Rabu, 22 Februari 2012

Belajar dari Shahabat Salman Al Farisi bahwa Cinta tak Harus Memiliki

Bagaimana rasanya mencintai seseorang, tetapi tidak kesampaian? Jika Anda seorang pria, bagaimana rasanya, mencintai seorang gadis tetapi dia justru mencintai sahabat Anda? Jika Anda seorang gadis, mencintai seorang pria, tetapi pria tersebut justru mencintai sahabat Anda? Bagaimana rasanya? Tersiksa? Galau? Ingin membenci? Ingin mencaci? Bersihkan dan tata hati sebagaimana kisah cinta Salman Al Farisi.

Kisah ini bermula ketika seorang Salman Al Farisi, Salman dari Parsi, seorang sahabat Rasulullah saw. yang mulia. Seorang sahabat yang ingin menikah, dengan gadis yang telah dia dambakan. Inilah kisah Salman dalam mencari cinta. Dan cinta di atas cinta.

Wanita dambaan itu adalah seorang Anshar yang solehah. Salman begitu yakin, bahwa wanita solehah inilah yang memang layak untuk mendampingi hidupnya. Wanita yang beriman kepada Allah dan rasul-Nya. Wanita yang menjunjung Islam dan kaum muslimin. Wanita yang diharapkan akan memberikan keturunan seorang pejuang yang tangguh.

Tetapi rasa galau mulai menyelimuti. Salman merasa bahwa dirinya kurang layak untuk wanita itu. Perasaan itu dipendamnya di dalam hati. Mengingat bahwa Salman bukan orang Anshar. Salman adalah orang Persia. Madinah, buanlah tanah kelahirannya. Madinah bukanlah tempat dia meniti kedewasaan. Tidak setiap orang di Madinah dia kenali. Sungguh, akan terasa aneh jika ada orang asing melamar seorang wanita penduduk asli.

Kemudian, terbersit dalam hatinya akan seorang sahabat yang sangat setia. Dialah Abu Darda’. Orang ini telah dipersaudarakan oleh Islam dalam ikatan persaudaraan. Kemudian Salman pun mendatangi Abu Darda’ dan mengungkapkan semua perasaan gundahnya selama ini. Ternyata benar. Abu Darda’ sangat senang denga curahan hati sahabatnya itu. Disambutlah keinginan sahabatnya itu dengan kemauan untuk melamarkannya.

Mahar pun disiapkan. Lalu, mereka berdua pun pergi menuju rumah wanita Anshar solehah itu untuk melamar. Sesampainya di rumah sang wanita, Abu Darda’ disambut oleh keluarga sang wanita dan mulai menceritakan perihal maksud kedatangannya. "Saya adalah Abu Darda dan ini saudara saya Salman seorang Parsi. Kami telah dipersaudarakan atas nama Allah. Dia telah dimuliakan Allah dengan Islam,dan dia juga memuliakan Islam dengan amalan dan jihadnya. Di sisi Rasulullah, dia punya tempat yang mulia, sehingga baginda menyebutnya sebagai ahli-bait baginda. Dan kedatangan saya adalah bagi mewakili Salman untuk melamar puteri solehah dari rumah ini.” Sungguh baik kata-kata orang Bani Najjar ini.

Kemudian tuan rumah pun tersenyum, dan membalas bicara, “Adalah sebuah penghormatan bagi kami menerima kehadiran kalian. Dan adalah penghormatan bagi kami sekiranya bermenantukan sahabat Rasulullah yang mulia. Tetapi, hak untuk menerima atau menolak lamaran ini adalah pada puteri kami.” Lalu sang puteri, wanita Anshar yang solehah itu pun bersembunyi di balik hijab dengan debaran hati yang memuncak.

Tiba-tiba suara lembut si ibu mulai terdengar mewakili sang wanita Anshar, puteri yang mulia itu. "Maafkan kami atas kejujuran kata dalam jawaban ini. Dengan mengharap ridha Allah, saya menjawab bahwa puteri kami menolak lamaran Salman. Akan tetapi seandainya Abu Darda turut mempunyai hasrat yang sama seperti Salman, puteri kami menerimanya.”

Seperti disambar petir, semua orang terpana. Terkejut bukan main. Tidak disangka. Orang yang diinginkan si puteri adalah Abu Darda’. Bukan Salman. Subhanallah..

Menurut Anda, apa yang akan terjadi selanjutnya?

Seketika, Salman pun berkata, “Allahu Akbar! dengan mahar dan segala yang telah saya sediakan ini akan saya serahkan kepada sahabat saya Abu Darda’ untuk pernikahan kalian. Dan saya akan menjadi saksi bagi pernikahan mulia ini.”

Subhanallah.. Sungguh keteguhan hati yang luar biasa. Lelaki mana, yang ketika melamar seorang gadis impiannya, justru menyerahkan maharnya kepada sahabatnya? Bagaimana jika hal ini terjadi pada kita? Siapkah kita menjadi Salman? Ataukah hati kita akan hancur berkeping-keping meratapi nasib yang sedemikian?

Cinta kepada manusia, memang tak harus memiliki.

Tetapi cinta kepada Allah, tanpa kita minta pun, Allah akan memberi..

Subhanallah..



Sumber: Sahabat-sahabat Rasulullah, Zainuddin Yusuf
copy dr catatan ust Agus Trisa (Cinta Tak Harus Memiliki).

Minggu, 12 Februari 2012

bila "Cinta Karena Alloh"

bila digantungkan cinta pada pada paras, maka waktu akan memutuskan cinta, seiring bertambah usia.

bila disandarkan cinta pada harta, maka mekanisme pasar akan menentukan pasang-surutnya cinta.

bila dimulai cinta dari kagum, maka seiring kedekatan, cinta akan hilang karena telah terbiasa.

bila cinta diretas dengan kasihan, walaupun rasa kasihan ini penting, namun cinta takkan bertahan dalam senang, lekang karena bahagia.

cinta punya banyak pintu, yang terbaik memang klise, mencintai karena Allah, mencintainya karena Allah mencintainya.

dengan jaminan "cinta karena Allah" setiap helaan nafas kehidupan pastilah sama, mengalir syahdu dalam kanal cinta yang dibatasi Allah.

dengan jaminan "cinta karena Allah", cinta akan bertahan selama Allah ada, karena Dia yang menjaminnya, memeliharanya dan menyuburkannya.

cukup "cinta karena Allah", dua insan yang tak pernah jumpa akan selaras, tak perlu banyak cakap maksiat setara pacaran namun miskin isi.

hanya "cinta karena Allah yang mampu membuat suami segarang apapun tunduk patuh, hanya karena ucapan istri "Rasulullah begini dan begitu".

hanya "cinta karena Allah" yang dapat membuat keluh kesah istri berubah jadi senyum saat dikatakan "Rasulullah memerintah istri begini".

Ya Allah aku mencintai mereka karena-Mu, karenanya aku tinggalkan mereka dalam peraduan dibawah pengawasan-Mu dan rahmat-Mu.

Ya Allah aku mencintai mereka karena-Mu, karena itu aku berusaha membuktikan tiada yang lebih penting daripada urusan-Mu.

subhanallahu alladzii anzalna sakinatan fii qulubil mukminin...

mahasuci Allah yang karuniakan rasa cinta pada sanubari semua mukmin...
(oleh: Felix Siauw)

Kamis, 09 Februari 2012

Di Balik Setiap Ulama Besar Selalu Ada Isteri yang "SO SWEET"......

Di balik setiap ulama besar, selalu ada isteri yang salehah. Berkata Imam Abdul Wahab bin ' Ali Al-Sya'rani (w. 973H) dalam kitabnya bertajuk "Lataif Al-Minan Wal-Akhlaq fi Wujubit-Tahadduts bi Ni'matillah 'Ala Al-Itlaq" :

Di antara berbagai nikmat anugerah Allah kepadaku adalah  Allah menjadikan keempat istriku (yaitu Zainab, Halimah, Fatimah dan Ummu Hasan binti Syeikh Madyan) istri-istri yang sangat saleh. Ini nikmat yang sangat besar bagiku. Andai ini bukan sebuah nikmat besar, niscaya Allah tidak akan mengingatkan nikmat ini kepada Nabi Zakaria dengan firman-Nya, “Dan Kami salehkan istrinya.” (Qs Al Anbiya [21]:9).

Tanda kesalehan mereka antara lain: mereka tidak pernah walau hanya sekejap duduk dalam keadaan junub, tidak pernah menunda shalat kecuali karena haidh, nifas atau lupa, dan tidak pernah meninggalkan tahajjud.

Yang paling rajin beribadah di antara mereka adalah Fatimah dan Puteri Syeikh Madyan. Fatimah sering kali bertahajjud di belakangku. Aku membaca seperempat Al Qur'an pada rakaat pertama, ia tetap tidak meninggalkanku. Kecuali jika anaknya terbangun atau menangis. Sementara Puteri Syeikh Madyan, ia tidak pernah terlewatkan shalat tahajjud pada sepertiga malam, baik pada musim dingin ataupun musim panas.

Salah satu tanda kesalehan mereka yang lain adalah mereka tidak pernah membebankanku untuk membeli sesuatu kecuali apabila mereka tengah sakit. Dalam sehat, mereka bersamaku bergantung kepada kebaikan Allah Swt.

Tanda kesalehan Fatimah, ia tidak mau menerima pemberian manusia jika aku telah menolaknya. Puteri Khas-Bek pernah memberiku 10 Dinar, tapi aku menolak pemberiannya. Aku berkata, “Aku tidak menerima hadiah dari wanita.”  Ia lalu memberikannya kepada Fatimah, isteriku, namun ia juga menolaknya.

Begitu juga yang terjadi pada isteri Abu Bakar Daudi. Apabila aku menolak hadiahnya, ia memberikan hadiah itu kepada Fatimah. Isteriku menolak dengan berkata, “Kami tidak menerima pemberian wanita. Begitu juga suamiku.” Hal ini sesuatu yang jarang sekali dapat  kau lihat pada istri-istri ulama lainnya.

Istri-istriku selalu menolong diriku dalam perbuatan baik. Mereka mengingatkanku untuk bersedekah dan melakukan kedermawanan lainnya. Jika aku tidak menemukan sesuatu yang dapat diberikan kepada orang yang memerlukan, mereka membantuku dengan pakaian atau perhiasan mereka sendiri. Mereka melakukannya dengan ikhlas, terutama Ummu Abdurahman, Fatimah. Semoga Allah meridhainya dan membangkitkanku bersamanya di akhirat nanti.

~catatan seorang teman~

Rabu, 08 Februari 2012

For the Rest of My Life

I praise Allah for sending me you my love
You’ve found your home it’s here with me, and I’m here with you
Now let me let you know
You’ve opened my heart
I was always thinking that love was wrong
But everything was changed when you came along, oh
And there’s a couple of words I want to say

For the rest of my life, I’ll be with you
I’ll stay by your side, honest and true
Till the end of my time, I’ll be loving you, loving you

For the rest of my life, through days and nights
I’ll thank Allah for opening my eyes
Now and forever I, I’ll be there for you
I know it deep in my heart

I feel so blessed when I think of you
And I ask Allah to bless all we do
You’re my wife, and my friend and my strength
And I pray we’re together in Jannah
Finally now I’ve found my self, I feel so strong
Yes everything was changed when you came along, oh
And there’s a couple of words I want to say

For the rest of my life, I’ll be with you
I’ll stay by your side, honest and true
Till the end of my time, I’ll be loving you, loving you
For the rest of my life, through days and nights
I’ll thank Allah for opening my eyes
Now and forever I, I’ll be there for you
I know it deep in my heart

And now that you’re here, in front of me
I strongly feel love
And I have no doubt, and I’ll sing it loud
And that I will love you eternally

For the rest of my life, I’ll be with you
I’ll stay by your side, honest and true
Till the end of my time, I’ll be loving you, loving you
For the rest of my life, through days and nights
I’ll thank Allah for opening my eyes
Now and forever I, I’ll be there for you
I know it deep in my heart


munsyid: Maher Zain

Senin, 06 Februari 2012

Menerima Lamaran, Talak Via SMS, & Nikah Lewat Telepon dan Sejenisnya

Oleh: M. Taufik N.T

1. Menerima Lamaran (Baik Gadis atau Janda) :

    Kalau gadis/jandanya musyrik (menyekutukan Allah), dan ia bermaksud menikahinya, maka haram hukumnya menikahi wanita musyrik. Allah berfirman:
    وَلَا تَنْكِحُوا الْمُشْرِكَاتِ حَتَّى يُؤْمِنَّ وَلَأَمَةٌ مُؤْمِنَةٌ خَيْرٌ مِنْ مُشْرِكَةٍ وَلَوْ أَعْجَبَتْكُمْ وَلَا تُنْكِحُوا الْمُشْرِكِينَ حَتَّى يُؤْمِنُوا وَلَعَبْدٌ مُؤْمِنٌ خَيْرٌ مِنْ مُشْرِكٍ وَلَوْ أَعْجَبَكُمْ

    Dan janganlah kamu nikahi wanita-wanita musyrik, sebelum mereka beriman. Sesungguhnya wanita budak yang mukmin lebih baik dari wanita musyrik, walaupun dia menarik hatimu. Dan janganlah kamu menikahkan orang-orang musyrik (dengan wanita-wanita mukmin) sebelum mereka beriman. Sesungguhnya budak yang mukmin lebih baik dari orang musyrik walaupun dia menarik hatimu. (Al Baqarah : 221)
    Kalau gadis /jandanya termasuk ahlul kitab (yahudi atau nashrani), maka terjadi ikhtilaf tentang kebolehan menikahinya, ada yang mengharamkan, ada yang membolehkan.
    Kalau gadis/jandanya muslimah, jandanya tidak dalam masa ‘iddah maka boleh menerimanya. Boleh wanita menawarkan dirinya untuk dinikahi, lelakinya boleh menerima atau menolaknya. Imam Bukhory meriwayatkan dari Sahl bin Sa’d As Sa’idi ia berkata; Seorang wanita datang menemui Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam dan berkata, "Wahai Rasulullah, aku datang untuk menghibahkan diriku untuk Anda." Lalu Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam memandangi wanita itu, beliau arahkan pandangannya ke atas dan kebawah lalu beliau menundukkkan kepalanya. Maka wanita itu melihat bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam tidak memberi putusan apa-apa terkait dengan dirinya, maka ia pun duduk. Tiba-tiba seorang sahabat berdiri dan berkata, "Wahai Rasulullah, jika Anda tidak berhasrat kepada wanita itu maka nikahkanlah aku dengannya." Maka beliau pun bertanya: "Apakah kamu mempunyai sesuatu (untuk dijadikan mahar)?" sahabat itu menjawab, "Tidak, demi Allah wahai Rasulullah." Beliau bersabda: "Pergilah kepada keluargamu, dan lihatlah apakah ada sesuatu." Laki-laki itu pun pergi dan kembali seraya berkata, "Tidak, demi Allah wahai Rasulullah, aku tidak mendapatkan sesuatu." Beliau bersabda lagi: "Lihatlah, meskipun yang ada hanyalah cincin dari besi." Laki-laki itu pergi laki kemudian kembali dan berkata, "Tidak, demi Allah wahai Rasulullah meskipun hanya cincin besi. Akan tetapi aku mempunya kain ini." Sahl berkata; Ia tidak memiliki kain kecuali setengah. Maka Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam pun bersabda: "Apa yang dapat kamu lakukan dengan kainmu itu. Jika kamu memakainya maka ia tidak akan kebagian, dan jika ia memakainya maka tidak akan kebagian." Akhirnya laki-laki itu duduk hingga lama, lalu ia beranjak. Kemudian Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam pun melihatnya hendak pulang. Maka beliau memerintahkan seseorang agar memanggilnya. Ketika laki-laki itu datang, beliau bertanya: "Surat apa yang kamu hafal dari Al Qur`an." Ia berkata, "Yaitu surat ini." Ia menghitungnya. Beliau bersabda: "Apakah kamu menghafalnya dengan baik?" laki-laki itu menjawab, "Ya." Akhirnya beliau bersabda: "Sesungguhnya aku telah menikahkanmu dengan wanita itu dengan mahar hafalan Al Qur`anmu."[1]

Senin, 30 Januari 2012

Ukhtybelle - Islam, I love you so much

Islam i love you, love you love you so much
Since i found out love is you

Cinta satu kata penuh makna
Cinta bawa hati bahagia
Dari sekian juta keindahan dunia
Di mata hatiku Islamlah keindahan hidupku

Islam i love you, love you, love you so much
And i need you, need you in my life
Islam i need you, need you, need you so much
Since i found out love is you

Cinta temani suka dan duka huuu…
Cinta bawaku bahagia bahagia
Dari sekian juta keindahan dunia
Di mata hatiku mata hatiku
Hanya Islamlah yang ku banggakan

Islam i love you, love you, love you so much
And i need you, need you in my life
Islam i need you, need you, need you so much
Since i found out love is you

Islam i love you, Islam i need you
Islam i love you, Islam i need you
Islam i love you, Islam i need you
Islam i love you, Islam i need you

Islam i love you, love you, love you so much
And i need you, need you in my life
Islam i need you, need you, need you so much
Since i found out love is you

Islam i love you, love you, love you so much
And i need you, need you in my life
Islam i need you, need you, need you so much
Since i found out love is you, since i found out love is you

Islam i love you, Islam i need you
Islam i love you, Islam i need you

(plesetan: Lagu Cherry Belle – Love Is You, by: miau iseng)

Minggu, 29 Januari 2012

akhwat Ideologis gak malu-malu Dakwah

eh eh eh eh akhwat ideologis akhwat ideologis akhwat ideologis
oh indahnya dunia saat ku mengenal dakwah
oh indahnya hatiku saat ku tahu islam yang kaffah
eh eh eh eh akhwat ideologis akhwat ideologis akhwat ideologis
eh eh eh eh akhwat ideologis akhwat ideologis akhwat ideologis

aku pengen bilang
ku sudah tak tahan
aku pengen ikut Dakwah
tapi aku malu tapi aku ragu
tak bisa lakukan itu

apa aku bisa apa aku sanggup
tuk lakukan itu semua
tapi ya sudahlah ku lakukan saja

oh ternyata semua tak ku sangka
ku mampu melaksanakannya
kini aku cinta dengan dakwah ini
dan smoga ku istiqomah

dengan Islam kini ku rasa
hilangkan semua (semua) rasa ragu hatiku
dengan Dakwah yang kini menyapa
yakinkan semua (semua) indah Syariah Kaffah, Selamanya

aku pengen bilang
ku sudah tak tahan
aku pengen ikut Dakwah
tapi aku malu tapi aku ragu
tak bisa lakukan itu

apa aku bisa apa aku sanggup
tuk lakukan itu semua
tapi ya sudahlah ku lakukan saja

oh ternyata semua tak ku sangka
ku mampu melaksanakannya
kini aku cinta dengan dakwah ini
dan smoga ku istiqomah

dengan Islam kini ku rasa
hilangkan semua (semua) rasa ragu hatiku
dengan Dakwah yang kini menyapa
yakinkan semua (semua) indah Syariah Kaffah, Selamanya

… domo aishiteru

dengan Islam kini ku rasa
hilangkan semua (semua) rasa ragu hatiku
dengan Dakwah yang kini menyapa
yakinkan semua (semua) indah Syariah Kaffah, Selamanya

oh indahnya dunia saat ku mengenal dakwah
oh indahnya hatiku saat ku tahu islam yang kaffah
eh eh eh eh akhwat ideologis akhwat ideologis akhwat ideologis


(plesetan girl band: super girlies "malu-malu mau" by: miau iseng)