Minggu, 14 Agustus 2011

ingin ku tanam cinta dilisanku agar tak ada hati yang terluka sehingga ku jauhkan dari Neraka-Nya

Dari Abu Hamzah, Anas bin Malik radiallahuanhu, pembantu Rasulullah Shallallahu’alaihi wasallam dari Rasulullah Shallallahu’alaihi wasallam, beliau bersabda: Tidak beriman salah seorang diantara kamu hingga dia mencintai saudaranya sebagaimana dia mencintai dirinya sendiri.(Riwayat Bukhori dan Muslim)

Dalam sebuah riwayat yangdiketengahkan oleh Imam at-Tirmidzi dijelaskan bahwa kunci untuk meraih keluhuran jiwa adalah menjaga lisan. Mu’adz ra berkata, Saya bertanya kepada Rasulullah, “Wahai Rasulullah beritahukan kepada saya amal perbuatan yang dapat memasukkan saya ke dalam sorga dan menjauhkan dari neraka?” Beliau bersabda: “Kamu benar-benar menanyakansesuatu yang sangat besar. Sesungguhnya hal itu sangat mudah bagi orang yang dimudahkan oleh Allah SWT, yaitu: Hendaklah kamu menyembah kepada Allah dengan tidak menyekutukanNya dengan sesuatuapapun, mendirikansholat, membayar zakat, puasa di bulan Ramadlan, dan berhaji ke Baitullah bila kamu mampu menempuh perjalanannya.”
Selanjutnya, beliau bersabda, “Maukah engkau aku tunjukkan pintu-pintu kebaikan? Puasa itu adalah perisai, shadaqah dapat menghilangkan dosa seperti halnya air memadamkan api, dan sholat seseorang pada tengah malam.” Beliau lantas membaca ayat yang artinya, “Lambung mereka jauh dari tempat tidurnya, sedang mereka berdoa kepada Tuhannya dengan rasa takut dan penuh harap, serta mereka menafkahkan sebagian rizki yang telah Kamiberikan kepada mereka. Seorang pun tidak mengetahui apa yang disembunyikan untuk mereka, yaitu bermacam-macam nikmat yang menyenangkan pandangan mata sebagai balasan terhadap apa yang telah mereka kerjakan.”

Lalu, beliau bertanya kembali, “Maukah engkau aku tunjukkan pokok dan tiang dari segala sesuatu dan puncak keluhuran?” Saya berkata, “Baiklah ya Rasulullah.”

Rasulullah Saw berkata, “Pokok segala sesuatu adalah Islam, tiangnya adalah sholat, dan puncak keluhurannya adalah berjuang di jalan Allah.”

Kemudian beliau bersabda, “Maukah kamu aku tunjukkantentang kunci dari kesemuanya itu?” Saya menjawab, “Tentu ya Rasulullah.”

Beliau lantas memegang lidahnya seraya berkata, “Peliharalah ini.” Saya berkata, “Ya Rasulullah, apakah kami akan dituntut atas apa yang kami katakan?” Beliau bersabda “Celaka kamu, bukankah wajah manusia tersungkur ke dalam neraka, tidak lain karena akibat lidah mereka?” [HR. at-Tirmidzi].


Nabi SAW bersabda : “Siapa yang merasa pernah berbuat aniaya kepada saudaranya, baik berupa kehormatan badan atau harta atau lain-lainnya, hendaknya segera meminta halal (maaf) nya sekarang juga, sebelum datang suatu hari yang tiada harta dan dinar atau dirham, jika ia punya amal shalih, maka akan diambil menurut penganiayannya, dan jika tidak mempunyai hasanat (kebaikan), maka diambilkan dari kejahatan orang yang dia aniaya untuk ditanggungkan kepadanya.” [HR. Bukhari dan Muslim dari Abu Hurairah r.a].

maafkan saya wahai saudara-saudaraku mungkin pernah tersakiti oleh kata-kataku. jika kalian merasa saya adalah saudara muslim kalian, maka maafkanlah saya. terkadang emosi itu muncul bukan karena apa, tapi dikarenakan kebencian saya pada kejahiliyahan, kefasikan & kekufuran yang menimpa ummat saat ini karena telah:

  • mencampuradukkan hukum-hukum Alloh dengan hukum Jahiliyah.
  • mencampakkan syari'ah Islam yang mulia dan memilih Demokrasi sekuler sebagai penggantinya.
  • memilih Nasionalisme yang menghancurkan ukhuwah dan mencampakkan Khilafah.
  • memuliakan kafir harbi dan menyengsarakan rakyat lewat kebijakan-kebijakan politik baik dalam maupun luar negeri.
  • mengenyampingkan Perjuangan penerapan Syariah dan Khilafah dan lebih memilih bersenang-senang didalam buaian Demokrasi.
mungkin hanya itu alasan saya, tak ada Cinta dan kebencian kecuali semua disandarkan pada Alloh swt. Cinta karena Alloh dan bencipun karena-Nya. maafkan saya jika masih ada kata-kata saya yang menyakitkan bagi kalian.

wallohu a'lam bisshowab.

0 komentar:

Posting Komentar