aku menemani istriku seolah-olah itu perjumpaan terakhir
dan meninggalkan anakku seolah-olah takkan bertemu lagi
aku takut melampiaskan amarah pada anak-anak
karena aku khawatir itu yang terakhir mereka ingat
aku benci pergi dari istriku dalam keadaan marah
karena bisa jadi itu yang terakhir yang dia kenang
aku menulis agar anak-anakku mengenal persis siapa ayahnya
bukan dari lisan orang lain tapi dari tulisan ayahnya
aku meninggalkan istriku karena aku tahu persis
bahwa yang dia dan aku cari tiada ada di rumah
di medan perang ada nikmat yang tak disediakan ranjang
di medan dakwah ada bahagia yang tak didapat di rumah
mencintaimu itu anugerah
membencimu itu musibah
by: felix siauw
dan meninggalkan anakku seolah-olah takkan bertemu lagi
aku takut melampiaskan amarah pada anak-anak
karena aku khawatir itu yang terakhir mereka ingat
aku benci pergi dari istriku dalam keadaan marah
karena bisa jadi itu yang terakhir yang dia kenang
aku menulis agar anak-anakku mengenal persis siapa ayahnya
bukan dari lisan orang lain tapi dari tulisan ayahnya
aku meninggalkan istriku karena aku tahu persis
bahwa yang dia dan aku cari tiada ada di rumah
di medan perang ada nikmat yang tak disediakan ranjang
di medan dakwah ada bahagia yang tak didapat di rumah
mencintaimu itu anugerah
membencimu itu musibah
by: felix siauw
0 komentar:
Posting Komentar