Suatu ketika aku ngobrol sama teman tentang rizqi, kebetulan kita memang lagi "terancam" beberapa bulan lagi kontrak kerja habis+kontrak rumah juga habis dan sampai saat ini belum ketemu jalan keluarnya. lagi enak2nya bicara peluang bisnis untuk nambah Rizqi eh...malah beliaunya nyampaikan sebuah hadits yang belum jelas riwayatnya bahwa jika mau "kaya" maka menikahlah lagi....
wedew...begh...glodak...mana sambungannya, gue berfikir mana mungkin...bukannya dengan seperti itu berarti kita nambah beban hidup lagi. boro-boro mau kaya, bisa-bisa malah menambah jumlah angka kemiskinan di Indonesia...^^
kitapun menghentikan pembicaraan yang gak jelas ini, meski dihati masih bertanya2, kalo hadits itu shohih bisa jadi itu betul, cuman kitanya saja yang mungkin belum tahu rasionalisasinya gimana...ehm...^^
akhirnya sambil jaga warnet akupun coba browsing, siapa tahu ada tulisan yang rinci tentang hal itu...cie...serius amat....(*yang begian mah emang bikin penasaran kaum Adam...hahahaha...). Akhirnya kutemukan artikel ini:
Bagaimana keadaanmu hari ini wahai fulan?”, tanya Rasulullah pada suatu hari kepada salah seorang sahabatnya. “Alhamdulillah, baik ya Rasulullah, tapi kalau boleh kami mengadukan kepadamu, kami masih mengalami kekurangan dalam hal ekonomi”. “Oh ya, kalau demikian menikahlah,” kata Rasulullah SAW. “Tapi Ya Rasulullah… bukankah kami sudah beristri,” Jawab Rasulullah: “Ya … nikahlah”. Hal yang demikian terjadi sampai sahabat tadi sudah beristri dengan tiga orang wanita, tapi jawaban Rasulullah tetap sama. Maka pada lain kali ketika sahabat tadi berjumpa kembali dengan Rasulullah, keadaannya sudah berubah jadi berkecukupan dengan memiliki empat orang istri. (Al-Hadits).
Kajian membahas bagaimana jikalau seorang laki-laki merasa miskin dan terbatas rejekinya, salah satu solusi yang pernah dicontohkan nabi yaitu anjuran untuk menikah lagi. Bila ada yang menganggap banyak anak banyak rejeki sebenarnya dasarnya juga Al Qur’an, bahwa setiap makhluk membawa rejekinya masing-masing. Setiap anak Insya Allah sudah tercatat rejekinya masing-masing. Tentunya pengertian banyak anak ini bisa berarti berasal dari banyak istri (sampai 4) atau berarti banyak istri banyak rejeki.
Tentu banyak hal yang harus menjadi syarat dan ketentuan untuk memenuhi anjuran hadits tersebut di atas. Ustadz muda Abdul Karim, yang membahas semalam, juga bercerita bahwa sejak banyaknya bencana di Indonesia banyak juga saudara kita yang syahid. Banyak janda dengan menanggung anak yang membutuhkan naungan dan perlindungan seorang laki-laki. Pak Ustadz yang sedang merintis panti asuhan putri itu (baca di Dermawan Tidak harus Kaya) ketika mengangkat seorang anak yatim justru digoda rekannya, “Sekalian ibunya dinikahi saja”. Karena alasan belum mampu Pak Ustadz hanya memelihara salah satu anak si janda itu.
Kesempatan untuk menikah lagi terbuka luas, kata Pak ustadz, salah satunya untuk kemaslahatan umat dengan melindungi anak-anak yatim. Para peserta kajian hanya tersenyum simpul karena juga sama dengan Pak Ustadz karena merasa belum mampu.
ya begitulah ternyata penjelasan yang aku dapatkan di blog orang. jika masih penasaran silahkan telusuri sendiri ya? entar kalo dapat yang lebih rinci share ke gue....hehehehe....
wallohu a'lam bisshowab.
1 komentar:
Mantab broooo
Posting Komentar