Sabtu, 30 April 2011

Untuk Istri Sholihah


Ketika kutatap wajah istriku, betapa aku sangat bersyukur kepada ALLAH, atas anugerah terbesar yang pernah aku terima.

Seorang wanita yang sederhana, namun keridhoan dan keikhlasannya menerima diriku sebagai suaminya, membuat aku tidak berhenti bahkan tidak akan pernah berhenti bersyukur kepada ALLAH, atas kado pernikahan paling indah yang diberikan oleh NYA kepadaku.


Ketika kutatap wajah istriku,....
betapa besar rasa maluku, karena masih banyak kekurangan pada diriku.

Dan sungguh banyak kelebihannya, yang mungkin aku tidak akan mampu menandinginya.
Seorang wanita yang tegar dan tidak banyak menuntut, kecuali tanggung jawabku sebagai suami, ayah dan imam keluarga.
Dia wanita yang ikhlas menerima segala kelemahan dan kekuranganku, sebagai suami.

Ketika kutatap wajah istriku, ....
betapa bangga dan bersemangatnya diriku, karena dukungannya terhadap perjuanganku untuk terus memperbaiki diri.
Aku memang bukan laki-laki yang sempurna dan dia juga bukan wanita yang sempurna, tetapi ALLAH telah memilihnya untuk menjadi pasangan hidupku dan juga ibu anak-anakku.
Semoga inilih yang terbaik menurut Sang Maha Penentu Takdir.

Ketika kutatap wajah istriku, .....
di saat dia sedang lelap tertidur, tak terasa menetes air mataku,

karena rasa syukur kepada ALLAH atas anugerah terbesar-NYA.

Terlihat wajahnya yang kelelahan, karena harus melayani suami dan anak-anak.
Tapi aku yakin, lewat keikhlasannya, dia akan menjadi wanita yang mampu terus berjuang di jalan ALLAH dengan menjadi istri dan ibu anak-anakku.

Kukecup keningnya, sambil berdoa,

Ya RABB......, jadikanlah dia bidadari syurgaku, sehingga meringankan pertanggungjawaban ku, saat menghadap ENGKAU di Hari Perhitungan kelak. Aamiin.

(duniawanita.org)

Doa Nabi Daud as Memohon Cinta Allah


Nabi Daud ’alihis-salaam merupakan seorang hamba Allah yang sangat rajin beribadah kepada Allah. Hal ini disebutkan langsung oleh Nabi Muhammad shollallahu ’alaih wa sallam. Nabi Daud ’alihis-salaam sangat rajin mendekatkan diri kepada Allah. Beliau sangat rajin memohon kepada Allah agar dirinya dicintai Allah. Beliau sangat mengutamakan cinta Allah lebih daripada mengutamakan dirinya sendiri, keluarganya sendiri dan air dingin yang bisa menghilangkan dahaga musafir dalam perjalanan terik di tengah padang pasir. Inilah penjelasan Nabi Muhammad shollallahu ’alaih wa sallam mengenai doa Nabi Daud tersebut:


Rasulullah shollallahu ’alaih wa sallam bersabda: “Di antara doa Nabi Daud ’alihis-salaam ialah: “Ya Allah, sesungguhnya aku memohon kepadaMu cintaMu dan cinta orang-orang yang mencintaiMu dan aku memohon kepadaMu perbuatan yang dapat mengantarku kepada cintaMu. Ya Allah, jadikanlah cintaMu lebih kucintai daripada diriku dan keluargaku serta air dingin.” Dan bila Rasulullah shollallahu ’alaih wa sallam mengingat Nabi Daud ’alihis-salaam beliau menggelarinya sebaik-baik manusia dalam beribadah kepada Allah.” (HR Tirmidzi 3412)

Setidaknya terdapat empat hal penting di dalam doa ini. Pertama, Nabi Daud ’alihis salaam memohon cinta Allah. Beliau sangat faham bahwa di dunia ini tidak ada cinta yang lebih patut diutamakan dan diharapkan manusia selain daripada cinta yang berasal dari Allah Ar-Rahman Ar-Rahim (Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang). Apalah artinya seseorang hidup di dunia mendapat cinta manusia –bahkan seluruh manusia- bilamana Allah tidak mencintainya. Semua cinta yang datang dari segenap manusia itu menjadi sia-sia sebab tidak mendatangkan cinta Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Sebaliknya, apalah yang perlu dikhawatirkan seseorang bila Allah mencintainya sementara manusia –bahkan seluruh manusia- membencinya. Semua kebencian manusia tersebut tidak bermakna sedikitpun karena dirinya memperoleh cinta Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang.

ISLAM DAN POLIGAMI


Salah satu ajaran Islam yang sangat mulia adalah diperbolehkannya poligami bagi kaum laki-laki. Namun demikian, tidak jarang masalah satu ini dijadikan senjata oleh orang-orang yang benci dengan Islam untuk menohok dan mendiskreditkan ajaran Islam. Dengan alasan bias gender, keseteraan gender, dan juga feminisme mereka menyatakan bahwa poligami merupakan salah satu bentuk penindasan terhadap hak-hak perempuan. Bahkan, ada sebagian pihak yang memandang poligami sebagai bentuk pelecehan terhadap kehormatan wanita. Mereka menyamakan poligami dengan bentuk pelacuran dan gundikisme.

Benar, mereka tidak memandang poligami dari sudut pandang Islam. Mereka tidak menjadikan al-Quran dan Sunnah sebagai dasar pijakan untuk menilai poligami. Akan tetapi, mereka menggunakan dalil persamaan hak dan kesetaraan gender yang lahir dari pandangan kafir barat, liberalisme dan human right (HAM) untuk menghukumi poligami. Wajar saja jika mereka mencela dan menghujat ajaran Islam yang sangat mulia itu. Namun demikian, cara-cara seperti ini jelas-jelas tidak akan berhasil mempengaruhi keimanan kaum muslim.

Mereka tidak kekurangan akal untuk mendiskreditkan poligami. Mereka mengotak-atik nash-nash yang sudah jelas maknanya dan mencari-cari ayat dan hadits agar poligami dilarang. Kajian yang mereka lakukan bukanlah kajian yang benar dan ikhlash, akan tetapi kajian yang ditujukan untuk mencari legalitas atas kemauan-kemauan politik mereka. Bahkan, mereka juga mengkritik Nabi Mohammad saw, shahabat laki-laki, para ahli hadits, tafsir, dan ahli kamus dengan alasan apa yang mereka lakukan terlalu bias gender.

Sebagian kaum muslim yang menghambakan dirinya kepada barat berusaha dengan keras memaksakan pemikiran-pemikiran ini (feminisme, kesetaraan gender, dan seterusnya) kepada kaum muslim.

Namun demikian, kebenaran tetaplah kebenaran. Ia tidak akan mungkin bisa dikalahkan dengan kajian murahan yang tidak berlandaskan ‘aqidah Islam.

Lalu, bagaimana pandangan Islam sendiri terhadap poligami. Apakah poligami berhukum haram, makruh, sunnah, mubah atau bahkan wajib?

Menangis dan Kesal Si Dia Menikah

klik gambarnya biar bisa merasakan suara hatinya...cxcxcx..^,^

"kau hancurkan hatiku, tak tertahan lagi
kau hancurkan hatiku tuk melihatmu
kau terangi jiwaku, kau redupkan lagi
kau hancurkan hatiku tuk melihatmu"
(by: Peter Pan "Ku Katakan Dengan Indah")
hehehe...ya mungkin lyric lagu ini bisa sedikit memberi gambaran tentang suara hati seseorang yang ditinggal menikah oleh orang yang di idamkannya selama ini.

atau mungkin seperti kejadian dibawa ini...

“Hanya selembar Kartu Undangan yang ku terima.. Sebentar lagi Dia Menikah, Seandainya dulu aku ********…. Pasti aku yang bersanding menikahinya.
“Coba dulu aku nekat ******* sekarang aku sedang berbahagia dengan dia".

Begitu Kira kira isi hati seorang lelaki yang sambil merobek-robek undangan, membanting HP, mukul-mukul bantal, kasur, tembok bahkan pintu besi. seorang lelaki yang kehilangan peluang menikahi wanita impiannya.

Begitupula wanita yang kehilangan peluang mendapatkan calon suami idamannya.

Kalimat-kalimat Penyesalan seperti di atas adalah kalimat yang tiada gunanya dan Allah melarangnya. Mau Menangis, Marah, Banting HP, Mukul Tembok dan Nendang Pintu Kayu Bahkan Pintu Besipun tiada Gunanya.

Tindakan Penyesalan dan Berkata “Seandainya Dulu” hanya akan menimbulkan berbagai macam penyakit seperti:
  • Jari Tangan Sakit akibat Nonjok Tembok
  • Jari Kaki Nyeri Akibat Menendang Pintu Besi
  • Hati Merana dan Merasa Hampir Putus Asa
  • Perut Mual Mules Perih Kembung
  • Kepala Pusing Cenat Cenut…
Dan berbagai penyakit-penyakit lainnya yang kadang tidak bisa diperiksa oleh Dokter, Dokter Bilang “Kamu Sehat Sehat Saja. tadi sudah saya periksa, Hasil Periksa darah juga nggak apa-apa”

Nah loh, itu sih penyakit psikosomatis: faktanya otot tidak sakit, tapi sang Jiwa yang merasa dan “mengatakan” ototnya sakit. Sakit yang dipicu rasa kesal.

Kesal dan Menyesal Buat apa


Menangis Tiada Guna


Hapuslah Air Mata


Carilah Obatnya

Obatnya Cuma satu yaitu Berserah Diri Pada Allah dengan menghindari perkataan “Seandainya Dulu”

…….apa bila engkau tertimpa sesuatu (kemalangan) , maka janganlah engkau berkata “Seandainya aku berbuat (begini), maka tentu akan begini atau begitu, tetapi katakan lah Allah telah mentakdirkan (begitu) dan apa yang Ia kehendaki Ia perbuat, karena perkataan “Seandainya” membuka pintu setan (HR Muslim dari Abu Hurairah)

***

قُلْ يَا عِبَادِيَ الَّذِينَ أَسْرَفُوا عَلَى أَنْفُسِهِمْ لَا تَقْنَطُوا مِنْ رَحْمَةِ اللَّهِ إِنَّ اللَّهَ يَغْفِرُ الذُّنُوبَ جَمِيعًا إِنَّهُ هُوَ الْغَفُورُ الرَّحِيمُ وَأَنِيبُوا إِلَى رَبِّكُمْ وَأَسْلِمُوا لَهُ مِنْ قَبْلِ أَنْ يَأْتِيَكُمُ الْعَذَابُ ثُمَّ لَا تُنْصَرُونَ

“Katakanlah: "Hai hamba-hamba-Ku yang melampaui batas terhadap diri mereka sendiri, janganlah kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya Allah ta’aala mengampuni dosa-dosa semuanya. Sesungguhnya Dialah Yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. Dan kembalilah kamu kepada Tuhanmu, dan berserah dirilah kepada-Nya sebelum datang azab kepadamu kemudian kamu tidak dapat ditolong (lagi).” (QS Az-Zumar 53-54)

Allah berfirman, "Dan jangan kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya tiada berputus asa dari rahmat Allah, melainkan kaum yang kafir." (Yusuf: 87).


(dari: catatan FB Untung Rahmatulloh dengan sedikit tambahan)

Berhati-hatilah terhadap akhwat dan ikhwan facebookiyah

Dulu aku mengenalmu,
Sejak pertama komentar di statusmu,
Lalu kau balik komentar di statusku
Semua interaksi yang terkesan biasa
komentar yang semua biasa.

Suatu hari aku tersentak kaget,
Dengan statusmu yang sama dengan statusku,

Di wall mu dan di wall ku tertulis:
“Dan mintalah pertolongan (kepada Allah) dengan sabar dan (mengerjakan) shalat. Dan sesungguhnya yang demikian itu sungguh berat, kecuali bagi orang-orang yang khusyu`” (QS. Al-Baqarah:75)

Aku lagsung koment, bilang kalau status kita sama,
Kau tampak biasa, aku pun sama

Beberapa hari berikutnya
Di wall ku tertulis:
“Kebajikan itu ialah akhlak yang baik dan dosa itu ialah sesuatu yang merisaukan dirimu dan kamu tidak senang bila diketahui orang lain. (HR. Muslim)”

Kau langsung koment, status kita sama lagi,
Beberapa kali berikutnya begitu
Lagi dan lagi
Dan bukan hanya sekali dua kali

Semakin lama kita semakin dekat
Interaksi seakan begitu padat
Dari situ aku mulai terpikat
Betapa hati ini seakan terikat

Yang begitu membuatku semakin kaget
Pada hari itu,
Handphoneku berdering, dari no. tanpa nama
Aku angkat…
Salam dari Suara ujung sana terdengar
Suara seorang ibu.

Cinta Ideologis


Dikala senja dimusim kapitalis
cinta datang begitu manis
dia tawarkan gaya hidup hedonis
dibalut dengan susana yang romantis
hingga membuat imanku semakin terkikis
padahal hanya sebuah tipuan iblis

hidup di zaman yang begitu ironis
dan kisah cintaku yang teriris
namun bunga mawar takkan mati
di zaman sekular
perjuangan yang pahit ini akan terus berjalan
meski kadang hati menjadi korban

perjuangan panjang dalam menantang sistem hidup Kapitalis
hanya dapat diobati dengan setetes cinta Ideologis
hindari bujuk rayu Iblis
hingga dapatkan Islam yang indah dan Romantis

pemikiran yang liberal
akan mendatangkan hidup yang tak bermoral
paham kebebasan berkoar masyarakatpun tak sadar
anak cucu menjadi korban
hidup mereka tak punya pegangan
ayo kembalikan hidup kita pada al Quran
agar kita tak salah jalan

pemikiran yang dangkal berdampak pada kesengsaraan
kemudian mendekatkan pada kekufuran
hancurkan segala bentuk pemikiran yang merusak keimanan
babat habis gaya hidup Liberal Kapitalis
jadikan Al Quran dan Assunah sebagai pedoman
kita sambut kebangkitan Islam

kehidupan dunia yang sementara
membuat manusia menjadi lupa akan siapa dirinya
dalam kehidupan manusia membuat sendiri aturannya
karna memakai sistem omong kosong belaka
demokrasi yang paling aku benci
aku do'a kan supaya kau cepat mati
kau buat kami jauh dari kehidupan islami
Ya Ilahi Rabbi
selamatkanlah kami dari kehidupan yang fana ini

ketika aturan dibuat hanya berdasarkan maslahat
padahal bertentangan denga syariat
maka yang terjadi hanya kesesatan pada umat
hukum Allah dianggap sudah tak sehat
Astagfirullah besiaplah azab Allah semakin dekat
dunia dan akhirat takkan selamat
Ya Allah selamatkanlah kami dari jalan yang tersesat
kami cinta syariat jangan biarkan kami berpaling dari syariat
walau hayat tak bisa berbuat
tapi pikiran kan selalu berusaha untuk berdebat
sesuai syariat untuk kemaslahatan umat

di hari tanggal dan tahun yang berbeda
kunikmati dunia nyata
selalu senang riang gembira
seperti tak ada beban tak ada dosa
masa-masa jahiliah,
hampir ku hilang tanpa arah
rasanya hati ini ingin marah
tapi bingung mau marah sama siapa ya? :O

berjuang dalam merubah pemikiran
yang jahiliah dengan pemikiran syariah
merupakan tugas yang mulia
yang di emban para anbiya
beruntunglah bagi orang-orang yang mau memperjuangkannya,
denganmu disisi ku yakin perjuangan ini lebih berarti
bersama mengarungi pahit getirnya perjuangan
akan terasa ringan bila dilaukan dengan cinta
dan kasih sayang karna Allah semata

terbayang indahnya mentari pagi
kala sinarnya merasuk di hati
ingin ku berbagi rasa ini denganmu
hari esok lebih cerah
akan ku sambut dengan hati yang indah
kami bersyukur padamu ya Allah,
karna kami mendapat hidayah
takkan lemah untuk memperjuangkan syariah
tiada syariah tanpa khilafah

menikmati dunia di hari yang berbeda
tentu itu luar biasa
bila hari yang lalu begitu kelabu
tentu hari ini harus begitu bermakna
bersyukur kita kenal dengan syariah
hingga terbebas dari masa jahiliah
entah pada siapa kau harus marah
yang jelas marahlah pada orang yang benci syariah
hingga Allah memberi mereka hidayah :)

angin malam ini bertiup kencang
duduk ku sendiri menatap malam
sungguh aku merindukan dirimu wahai kawan
tapi aku lebih rindu kehidupan islam
yuk bersama-sama mengukir perjuangan
perjuangan yang sangat menyenangkan
yang di hiasi selalu dengan senyuman
yang nantinya akan merasakan ketenangan dan keindahan

secerah indahnya mentari pagi
lebih cerah lagi indahnya syariah
seberat perjuangan mendapatkan cintamu
lebih berat lagi perjuangan menegakkan Khilafah
sekangen-kangennya aku padamu
lebih kangen lagi terhadap syariah
sesabarnya engkau menunggu pinanganku
lebih sabarlah menunggu tegaknya Daulah Khilafah
secinta-cintanya aku padamu
harus lebih cinta pada Allah dan rasulnya.
[melati-ideologis.blogspot.com]


..::created : mA3 ::..

DI DUAKAN...??? YANG KE DUA...??? OH NO....!!!

“Ini tidak mungkin...!” hati nanda berontak saat membaca sms dari seseorang yang belum lama ia kenal, sms yang seketika membuat dia panas dingin dan menangis.

“ Saya ingin menjadikan ukhti yang kedua dalam kehidupan saya, saya berharap ukhti bersedia untuk menjadi istri kedua bigi saya (setyo)”. Kata-kata inilah yang seketika membuat tubuh nanda gemetar, sms dari seseorang yang baru beberapa waktu ia kenal,karena memang ada suatu urusan yang mengharuskan mereka bertemu, dan pertemuan itupun didampingi oleh istrinya.

“ ‘Afwan saya tidak bisa menerima apa yang menjadi harapan ustad terhadap saya” itulah kata yang mampu nanda ketik dan ia kirimkan kepada sang pengirim sms itu. Dia memanggil sang pengirim sms itu dengan sebutan ustadz karena memang itulah panggilan yang disematkan orang-orang kepadanya. Nanda bahkan baru tau nama orang yang dia panggil dengan sebutan ustadz tersebut, yang ternyata bernama Setyo.

“Saya akan menunggu ukhti...” itulah jawaban singkat sang ustad. Nanda semakin bingung dengan jawaban singkat tersebut.

“Apa maksud ustad..?”

“ Saya hanya berharap ukhti bersedia menjadi bagian dari hidup saya, silahkan istikharoh dulu, saya akan menunggu jawaban ukhti, Afwan.”

Nanda tidak menjawab sms tersebut, Nanda hanya ingin menangis, mengeluarkan kekesalannya,berbisik lirih didalam hati, kenapa ini terjadi pada dirinya. Menyesali mengapa harus ada pertemuan itu,seandainya saja pertemuan itu tidak pernah terjadi tentu tidak akan pernah ada kejadian seperti ini.

“ Ya Allah... mengapa harus hamba yang dipilih olehnya, tidak adakah akhwat lain yang menjadi pilihannya, akhwat yang setara dengan dirinya, akhwat yang cerdas dan yang jauh lebih sholehah dibanding saya” lirih untaian do’a Nanda saat menghadap Sang pemilik hati di sepertiga malam. “ Andai ia masih sendiri, tentulah dengan senang hati saya menerima apa yang menjadi harapannya untuk menjadikanku bagian dari hidupnya, tapi saat ini ia sudah punya yang lain, istrinya yang sangat saya hormati, yang lemah lembut dan cerdas. Ya Allah hamba yakin Engkaulah sebaik-baik penentu dalam kehidupan kami.”

“ Ukhti.. apakah gerangan yang membuat ukhti berat untuk menjadi yang kedua bagi saya..? saya memang tidak kaya dalam hal materi, tapi insyaAllah saya sanggup memuliakan ukhti, menjadi pendamping yang baik bagi ukhti, jika ukhti siap, saya akan datang ke orang tua anti bersama istri saya. Syukron”.

“ InsyaAllah saya siap, silahkan ustadz dan istri datang kerumah.syukron”. itulah jawaban singkat Nanda. Nanda sadar bahwa menjadi yang kedua bukanlah suatu hal yang hina karena Allah juga membolehkan poligami. Inilah saatnya membuktikan arti sabar dan ikhlas yang sesungguhnya.(catatan FB: Khamza Az-zahra)

Jumat, 29 April 2011

Mengukur Rasa Cinta





Banyak orang menyatakan bahwa rasa cinta itu tidak bisa diukur. Sebab, jika bisa diukur apa satuan yang tepat untuk mengukurnya? Meter? Kilometer? Gram? Ton? Kwintal? Hektar? Ons? Atau satuan-satuan lain yang bersifat matematis? Oleh karena itu, rasa cinta tidak akan bisa diukur dengan apapun juga, demikian kata orang-orang. Bahkan tidak ada alat atau sarana yang bisa digunakan untuk mengukur rasa cinta. Benarkah demikian? Lalu mengapa ada orang yang menyatakan cintanya sebesar gunung, setinggi langit, sedalam lautan, dan seluas samudra? Bukankah gunung, laut, dan samudra itu juga bisa diukur? Kalau langit? Wallohu a’lam..


Saya berpendapat, mungkin kurang tepat jika cinta tidak dapat diukur. Walaupun tidak memiliki satuan ukuran, tetapi ada hal-hal yang bisa digunakan untuk mengukur rasa cinta, yaitu perhatian, rasa memiliki, dan pengorbanan. Ketiga hal inilah yang bisa kita gunakan untuk mengukur seberapa besar rasa cinta kita terhadap sesuatu.

AYAT CINTA DALAM TAHAJJUD


Selesai bertahajjud, Rofik memutar duduk mendekat menghadap istrinya. Fina menyambut dengan meletakkan tangannya diatas tangan suaminya, merekapun saling merasakan kehangatan. Suasana yang sunyi-senyap dikala anak-anak sedang terlelap, hati Fina terdorong untuk membahas masalah itu lagi.

“Mas Rofik, selama kita menikah mas sudah memberikan Umi yang terbaik untuk seorang istri, nafkah yang cukup bahkan lebih, kasih-sayang yang bikin Umi merasa jadi bidadari. Dan yang bikin Umi bersyukur adalah dukungan penuh mas Rofik terhadap aktivitas dakwah Umi. Umi bahagia lahir-batin mas. Allah benar-benar memberiku kado lebaran yang indah saat itu…” Fina mengakhiri kalimatnya dengan senyuman, kedua hati merekapun serempak berbinar ketika digiring pada momen 10 tahun yang lalu, ketika mereka dipertemukan untuk meneguhkan hati melaksanakan mitsaqon gholidzon bahtera pernikahan.

"Mas Rofik sudah memberikan yang terbaik sebagai suami, maka ijinkanlah Umi memberikan sesuatu yang indah untuk Mas...tentu yang belum pernah Umi kasih". Rofik diam, kali ini istrinya kembali menyinggung gagasan yang sudah beberapa hari ini dia sampaikan.Jika hal ini didengarnya 6 tahun silam, pastilah itu hanya guyonan yang tidak perlu dipikir panjang. Tapi kali ini, istrinya serius, sudah beberapa hari Fina mengutarakan itu dengan keyakinan di setiap kalimatnya, tidak ada tendensi bercanda yang tak perlu direalisasikan.

Jika selama ini, cerita yang didengar tentang teman akhwat yang lajang adalah dalam rangka meminta bantuan untuk mencarikan jodoh dari temen-temen ikhwannya yang masih lajang dan siap nikah, tapi kali ini, justru todongan itu diarahkan ke dirinya, untuk menikahi Ina sebagai istri kedua.

“bukankah selama ini kita sudah berusaha untuk mencarikan Ina jodoh, dan ternyata susah kan? Usianya sepantaran Umi, dan ikhwan yang ingin menikah semuanya berusia di bawah 30. Belum disodori biodata sudah mundur kalo tahu usia akhwatnya jauh diatasnya. Untuk menjadikan Ina istri kedua buat yang lain, Umi ngrasa terlalu ribet urusannya, lagipula gak ada kan temen Abi yang terang-terangan cari istri kedua..he..he..he..”.

Begitulah istrinya memberi alasan, huuffff…kadang alasan yang dikemukakan itu sesuatu yang tak bisa ditolak oleh perasaan manusiawi:

“Ina itu sebatang kara, kedua orang-tuanya sudah meninggal, semua saudaranya hidup pas-pasan. Selama ini ia menghidupi dirinya sendiri dengan mengajar dan jualan kecil-kecilan dititip ke warung-warung. Dengan kondisi seperti itu, dia tetap giat berdakwah dan semangatnya tak pernah luntur, aku mengenalnya sejak kuliah dulu. Kalau ke depan kami berpartner untuk jadi istri mas Rofik, rasanya cocok, bisalah meminimalisir potensi konflik sesama istri”

Bagi Rofik, pembahasan belum selesai, betapapun meyakinkannya permintaan Fina, ada sisi-sisi yang harus ia tuntaskan dalam masalah ini.
(catatan FB: Ratna Safina)

Ingin Kaya? Menikahlah lagi? "wah error nich..., tapi...."


Suatu ketika aku ngobrol sama teman tentang rizqi, kebetulan kita memang lagi "terancam" beberapa bulan lagi kontrak kerja habis+kontrak rumah juga habis dan sampai saat ini belum ketemu jalan keluarnya. lagi enak2nya bicara peluang bisnis untuk nambah Rizqi eh...malah beliaunya nyampaikan sebuah hadits yang belum jelas riwayatnya bahwa jika mau "kaya" maka menikahlah lagi....
wedew...begh...glodak...mana sambungannya, gue berfikir mana mungkin...bukannya dengan seperti itu berarti kita nambah beban hidup lagi. boro-boro mau kaya, bisa-bisa malah menambah jumlah angka kemiskinan di Indonesia...^^

kitapun menghentikan pembicaraan yang gak jelas ini, meski dihati masih bertanya2, kalo hadits itu shohih bisa jadi itu betul, cuman kitanya saja yang mungkin belum tahu rasionalisasinya gimana...ehm...^^

akhirnya sambil jaga warnet akupun coba browsing, siapa tahu ada tulisan yang rinci tentang hal itu...cie...serius amat....(*yang begian mah emang bikin penasaran kaum Adam...hahahaha...). Akhirnya kutemukan artikel ini:

Bagaimana keadaanmu hari ini wahai fulan?”, tanya Rasulullah pada suatu hari kepada salah seorang sahabatnya. “Alhamdulillah, baik ya Rasulullah, tapi kalau boleh kami mengadukan kepadamu, kami masih mengalami kekurangan dalam hal ekonomi”. “Oh ya, kalau demikian menikahlah,” kata Rasulullah SAW. “Tapi Ya Rasulullah… bukankah kami sudah beristri,” Jawab Rasulullah: “Ya … nikahlah”. Hal yang demikian terjadi sampai sahabat tadi sudah beristri dengan tiga orang wanita, tapi jawaban Rasulullah tetap sama. Maka pada lain kali ketika sahabat tadi berjumpa kembali dengan Rasulullah, keadaannya sudah berubah jadi berkecukupan dengan memiliki empat orang istri. (Al-Hadits).

Kajian membahas bagaimana jikalau seorang laki-laki merasa miskin dan terbatas rejekinya, salah satu solusi yang pernah dicontohkan nabi yaitu anjuran untuk menikah lagi. Bila ada yang menganggap banyak anak banyak rejeki sebenarnya dasarnya juga Al Qur’an, bahwa setiap makhluk membawa rejekinya masing-masing. Setiap anak Insya Allah sudah tercatat rejekinya masing-masing. Tentunya pengertian banyak anak ini bisa berarti berasal dari banyak istri (sampai 4) atau berarti banyak istri banyak rejeki.

Tentu banyak hal yang harus menjadi syarat dan ketentuan untuk memenuhi anjuran hadits tersebut di atas. Ustadz muda Abdul Karim, yang membahas semalam, juga bercerita bahwa sejak banyaknya bencana di Indonesia banyak juga saudara kita yang syahid. Banyak janda dengan menanggung anak yang membutuhkan naungan dan perlindungan seorang laki-laki. Pak Ustadz yang sedang merintis panti asuhan putri itu (baca di Dermawan Tidak harus Kaya) ketika mengangkat seorang anak yatim justru digoda rekannya, “Sekalian ibunya dinikahi saja”. Karena alasan belum mampu Pak Ustadz hanya memelihara salah satu anak si janda itu.

Kesempatan untuk menikah lagi terbuka luas, kata Pak ustadz, salah satunya untuk kemaslahatan umat dengan melindungi anak-anak yatim. Para peserta kajian hanya tersenyum simpul karena juga sama dengan Pak Ustadz karena merasa belum mampu.

Apakah anda seorang suami yang masih merasa miskin dan ingin meningkatkan kesejahteraan (baca:kaya)? Salah satu kuncinya yaitu: menikah lagi karena Banyak Istri Banyak Rejeki.(cahaya1iman.blogdetik.com)

ya begitulah ternyata penjelasan yang aku dapatkan di blog orang. jika masih penasaran silahkan telusuri sendiri ya? entar kalo dapat yang lebih rinci share ke gue....hehehehe....
wallohu a'lam bisshowab.

Bidadari Revolusi

Teruntuk Mujahidah Dakwah Pilihan. Kadang hak-hak kita terbengkalai, jangan ditanya yang lain kemana, jangan ditanya mengapa kita sendiri. Allah telah memilih hati-hati ini berada di jalan dakwah, maka ikhlaskanlah, karena keberuntungan terbesar adalah ketika kita hidup seiring dengan berkembangnya dakwah, tapi kecelakaan terbesar bila dakwah itu mati sedang kita masih hidup, tiada sekecil amalpun disisi Allah, kecuali ia mendapat balasanNya.

Bersabarlah bidadari revolusi...
memang perjuangan ini tidak mudah...
Islam bagaikan bara api bagi zaman ini...
Allah telah menyiapkan tempat terbaik...
sesungguhnya pertolonganNya akan datang...
InsyaLlah kita bisa berkumpul di jannahNya...

Allah menjadikan sabar bagai kuda yang tak pernah letih, pedang yang tak pernah tumpul, pasukan perang yang tak pernah terkalahkan, dan benteng yang tak pernah tertaklukkan,,

sabar dan kemenangan ibarat dua saudara kandung, dalam Qur'an Allah telah memuji orang-orang sabar, bagi mereka pahala yang tiada PUTUS, pertolonganNya yang mulia, dan kemenangan yang nyata.

Karena itu saudariku...bidadari revolusi...

bersabarlah dalam menegakkan agama Allah yang kian terasing ini, telanlah pahitnya ujian dalam dakwah janganlah mengeluh dan berputus asa karena begitulah cara Allah mengungkapan cinta pada hambaNya yang ikhlas dan sabar.

"Siapakah yang lebih baik perkataannya dibanding orang yang berdakwah kepada Allah, mengerjakan amal shalih & berkata: sesungguhnya aku termasuk orang-orang yang berserah diri (kepada Allah)?" (T.QS.Fushshilat :33)

Semoga Allah mengusap lembut hatimu, menjadikanmu bagian dari orang-orang yang berjiwa tenang, yang kelak akan datang pada Allah dengan wajah bercahaya. Semoga hari-harimu diwarnai kasih sayang-Nya dan setiap peluh ternilai sebagai pemberat amal kebaikan. Semoga Allah pertemukan kita di syurga-Nya. amiinn..
*Rindy...

Pesan untuk Para Suami


Bila ada surga di dunia itu adalah rumah tangga yang bahagia, rumah tangga yang penuh dengan rasa sakinah, mawaddah dan rahmah. Dan bila ada neraka di dunia itu adalah rumah tangga yang hancur, suami istri saling menyalahkan, curiga, tidak saling mencintai dan jauh dari rasa sakinah mawaddah dan rahmah.

Saya awali pesan ini dengan menggambarkan kedua hal di atas. Dengan menikah Anda tidak saja mendapatkan seorang istri, tetapi Anda mendapatkan seluruh dunia. Sebagaimana kita ingat rasul bersabda bahwa sebaik-baiknya perhiasan dunia adalah istri sholihah. Yang akan menjadikan rumah kita bak surga, baiti jannati. Sejak pernikahan ini, mulai saat ini sampai akhir hayat Anda insya Allah, istri Anda akan menjadi mitra, patner dan sabahat terbaik. Dengan dialah, Anda berbagi berbagai kejadian, melewatkan hari dan tahun bersama. Dengannya lah Anda berbagi suka, duka, impian, harapan dan juga kecemasan. Ketika Anda sakit, dialah yang akan merawat, ketika Anda memerlukan pertolongan dia akan mengupayakan semua yang dia bisa lakukan bagimu. Ketika Anda berbagi rahasia padanya, dia akan menjaga rahasia itu dengan amanah; ketika Anda perlu nasehat, dia akan memberikan nasehat yang terbaik. Dan dia akan selalu bersamamu.

Ketika terbangun di pagi hari, yang pertama mata Anda lihat adalah dia. Dia akan selalu bersamamu, dan jika pada suatu waktu dia tidak ada di sisimu, maka secara emosi dia ada bersamamu. Dia memikirkan, berdoa untuk kebaikanmu dengan sepenuh hati, dan Anda ada dalam pikiran, doa dan hatinya. Ketika Anda tidur di malam hari, terakhir yang Anda lihat adalah dia; dan ketika Anda bermimpi, anda akan melihatnya dalam mimpimu. Kamulah dunianya dan dialah duniamu.

***

Hubungan antara seorang suami istri merupakan hubungan yang sangat penuh dengan hal yang mengagumkan. Tidak mudah digambarkan dengan kata-kata, betapa rasa cinta, kasih sayang, keintiman, kedamaian serta kesejukan yang ada mengisi hati kedua pasangan manusia. Penjelasan rasional adalah bahwa semua inilah anugerah dari Allah, dan semua itulah kehendak Allah. Dengan semua kuasa dan kehendakNya, Dialah yang menciptakan dan membuat perasaan ini hadir di hati pasangan suami istri.

Allah mengingatkan kepada manusia yang mencari keberadaanNya bahwa salah satu tanda-tanda kekuasaanNya adalah Dia menjadikan rasa kasih dan sayang. Allah berfirman: "Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah Dia menciptakan untukmu isteri-isteri dari jenismu sendiri, supaya kamu cenderung dan merasa tenteram kepadanya, dan dijadikan-Nya di antaramu rasa kasih dan sayang. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kaum yang berpikir". (QS. 30:21)

Tetapi hati manusia bukanlah sesuatu yang statis, tetapi sangat dinamis. Perasaan dapat berubah setiap waktu. Dan cinta pun dapat terbang dan hilang. Ikatan pernikahan pun bisa menjadi lemah bila tidak dijaga dengan baik dan kebahagian di dalam rumah tangga pun tidak bisa dijamin akan berlangsung terus. Perlu usaha dari kedua belah pihak suami istri untuk saling menjaga keberlangsungan cinta dan kasih mereka. Ibarat sebuah pohon, tanahnya perlu dirawat, dijaga dan dipupuk.

***

Oleh karenanya, inilah sedikit pesan dari saya bagi Anda para suami;

Di dunia kita, kita hidup di kehidupan yang sibuk dan melelahkan di kelilingi oleh berbagai macam schedule dan deadline. Bagi pasangan, ini artinya kemungkinan Anda tidak bisa meluangkan waktu bersama-sama dan berada sendiri di tengah-tengah kesibukan kerja dan komitmen tugas. Anda jangan membiarkan hal ini terjadi terus menerus. Cobalah sesekali Anda luangkan waktu untuk melakukan kegiatan secara periodik dengan istri Anda. Ingat rasul juga pernah meluangkan waktunya untuk berlomba lari dengan Aisyah r.a. Keluar dengan istri sesering mungkin, lakukan aktivitas bersama, mengunjungi teman bersama, piknik bersama atau sekedar berbelanja di mall bersama.

Selalu jaga romantika dalam hubungan Anda. Kehidupan modern hampir mengubah kita menjadi robot atau mesin teknologi tinggi tanpa emosi. Menunjukkan emosi dan perasaan yang Anda rasakan perlu untuk menjaga ikatan pernikahan terhindarkan dari berkarat, peluruhan. Sebagaimana rasul bersabda untuk menunjukkan rasa kasih dan sayang pada saudara yang kita cintai, "Katakanlah kepadanya kalau engkau mencintai saudaramu," sebuah hadist untuk menunjukkan cinta kepada teman karena ikatan ukhuwah. Terlebih lagi bila istri kita yang terikat dengan ikatan suci pernikahan, nyatakanlah.

Jangan meremehkan hal-hal penting yang terlihat kecil, seperti membawakan belanjaannya, memijit bahunya atau membukakan pintu mobil dan sebagainya. Ingatlah bahwa rasul pernah menyediakan kakinya untuk membantu istrinya naik ke atas unta.

Usahakanlah untuk menyediakan waktu sholat berjamaah dengan istri. Memperkuat hubungan Anda dengan Allah merupakan jaminan terbaik agar pernikahan Anda akan selalu terjaga kuat. Merasakan kedekatan dan kedamaain dalam hubungan Anda dengan Allah akan terimplikasikan dalam hubungan Anda dengan istri di rumah. Ingatlah bagaimana rasul memberikan apresiasi yang sangat besar bagi pasangan yang bangun malam hari untuk sholat layl (sholat malam/tahajjud) bersama atau seorang istri/suami yang membangunkan pasangannya untuk sholat layl sekalipun dengan memercikkan air di muka pasangannya.

Lakukan usaha terbaikmu untuk menjadi terbaik bagi istri dengan kata-kata dan dengan perbuatan. Bicaralah padanya dengan baik, senyum padanya, minta nasehatnya, mintalah pendapatnya, dan luangkan waktu yang berkualitas dengannya dan selalu ingat bahwa rasul bersabda "Yang terbaik diantara kamu adalah terbaik memperlakukan istrinya".

Adalah hal biasa yang terjadi dimana pasangan berjanji untuk mencintai dan menghormati istri/suaminya sampai maut memisahkan mereka. Saya percaya bahwa janji ini adalah baik dan sangat baik. Tetapi hal ini tidak cukup. Anda harus mencintai apa yang dicintai istri Anda. Keluarganya, dan hal-hal yang dia cintai harus menjadi kecintaan Anda pula.

Tidak cukup pula mencintainya sampai maut memisahkan. Cinta tidak boleh mati dan kita percaya bahwa ada kehidupan akhirat, kehidupan setelah mati. Dan insya Allah, akan dipertemukan kelak di akhirat. Sebagaimana rasul mencintai Khadijah istrinya yang telah menemani beliau selama 25 tahun, beliau terus menerus mencintai khadijah dan mengingatnya. Setelah kematian khadijah beberapa tahun berselang, rasulullah tidak pernah melupakannya bahkan sanak kerabat dan teman khadijah beliau utamakan yang terkadang membuat Aisyah cemburu.

Cintailah istri Anda, dan apa yang dicintainya. Cintailah ia tidak hanya sampai maut memisahkan tetapi sampai Anda dikumpulkan bersama kelak di akhirat, insya Allah.

Semoga nasehat atau ajakan ini dapat menambah kecintaan Anda dan kecintaan istri Anda.
(eramuslim.com)

Jurus Penjinak Istri (seri Poligami)


Aku gak takut sama Densus 88, gak takut sama teroris Amerika, gak takut sama thagut-thagut yang berkeliaran di negeri ini. Tapi aku takut sama istri-istriku yang selalu mengawasiku fesbukan.”


“Apa maksudnya ini?” Tanya Salima istriku saat membaca status terbaruku.

“Gak ada maksud kok Sayang….”

“Memangnya aku gak ada kerjaan selain ngawasin Mas FB-an?”

“Ahhhh itu kan hanya status biasaaaaa”

“Kesannya aku kok kayak intelijen gini Mas?” kini matanya melotot dengan sesungging senyuman sinis di bibirnya.

Aku nyengir.

***

Lain Salima, lain Iklima. Ia selalu tersenyum tanpa menunjukkan marahnya meski sebenarnya hatinya terbakar. Ia hanya duduk manis di sampingku setiap aku memegang HP atau computer untuk internetan. Dia akan setia menjadi “malaikat” pendampingku ke mana pun aku berselancar di dunia maya, sambil bertanya:

“Itu Ukhti Mujahidah, siapa Mas?”

“Itu Tuti Sumarti komen di status Mas. Coba Iklima lihat?”

Duh! Menghadapi manis sikapnya itu sungguh aku tak mampu menghindar. Punya dua istri ternyata tak seindah yang kubayangkan. Rasanya semua gerak-gerikku selalu diawasi oleh mereka. Salima yang suka to the point dan jujur dalam mengekspresikan perasaannya, sedangkan Iklima begitu anggun menutupi marah dan cemburunya tapi ditunjukkan dengan senyuman dan sikap polosnya.

Aku pun jadi terpikir bagaimana caranya “menjinakkan” mereka agar jangan selalu curiga padaku. Padahal aku sudah sering mengatakan bahwa aku mencintai mereka apa adanya. Tak pernah sedikitpun ada niat untuk menikah lagi. Kapok. Dua saja repot apalagi tiga dan empat?

Sementara sahabatku Fikri, dia sukses beristri dua. Kehidupannya tampak bahagia. Bahkan mereka bertiga tinggal serumah. Setiap pagi ia suka menggodaku, “Jay, tadi pagi siapa yang mengantarmu di pintu rumah? Kalau aku, dua bidadari cantik selalu setia mencium tanganku sebelum aku berangkat.”

“Kok istri-istrimu akur banget sih? Apa rahasianya? Ada jimatnya ya?”

“Ada. Tapi bukan jimat.” Ucapnya dengan senyuman penuh tanda Tanya.

Aku penasaran. “Bagi-bagi dong….”

“Traktir bakso dulu dong. No free lunch!”

“Alaaaa kapitalis juga kamu!”

Dia terbahak. “Sini kuberitahu….”

***

Aku pulang, dengan semangat menggebu untuk mempraktikkan jurus penjinak istri. Aku bangun di sepertiga malam, meninggalkan istriku tidur sendirian. Kudirikan qiyamullail dan tak lupa membaca al-Qur’an lirih dan perlahan. Hal ini kulakukan setiap malam di setiap giliran istri-istriku. Sehingga setelah berjalan hampir dua bulan, mereka mulai berubah.

“Mas sekarang rajin shalat malam ya?” Tanya Salima. Aku hanya tersenyum. “Mas juga sekarang jarang fesbukan…?” lagi-lagi aku tersenyum. “Terus…Mas juga gak pernah SMS-an dengan Iklima di depanku….?” Ia tersenyum.

“Tapi…aku kangen Mas…” ia tersipu.

Aku tertawa dalam hati. Aku menang!

(catatan FB: Yuni Ummu Fatih)

Jumat, 22 April 2011

SUTRA ASMARA

Assalamu'alaikum warohmatullohi wabarokatuh
Bismillahirrohmanirrohim..

Ibnul Qayyim berkata,”Hubungan intim tanpa pernikahan adalah haram dan merusak cinta, malah cinta di antara keduanya akan berakhir dengan sikap saling membenci dan bermusuhan, karena bila keduanya telah merasakan kelezatan dan cita rasa cinta, tidak bisa tidak akan timbul keinginan lain yang belum diperolehnya.” Cinta sejati akan ditemui dalam pernikahan yang dilandasi oleh rasa cinta pada-Nya.

Cinta Asmara

Persoalannya, bagaimana bila rasa cinta itu muncul jauh-jauh sehari sebelum terbesit rencana pernikahan? Seorang pemudi yang jatuh cinta terhadap gadis tetangganya? Atau seorang pelajar atau siswa yang tertarik dan menaruh hati pada teman sekolahnya?

Bila ketertarikan itu muncul secara wajar, bukanlah persoalan. Yang menjadi persoalan, sekali lagi, bila cinta itu dilampiaskan dengan cara yang haram. Satu-satunya cara yang halal untuk melampiaskan cinta tersebut hanyalah menikah. Kalau belum mampu menikah, tidak ada satu carapun yang bisa menyelesaikan kasus penyakit cinta tersebut. Ia jusru harus memeranginya, bukan karena haramnya cinta kasih, namun karena haramnya cinta itu dilampiaskan dil luar syari’at. Sebagai analoginya, mungkin bisa kita cermati makanan dan minuman. Betapa lezatnya suatu makanan, dan betapa laparpun kita, meski makanan itu halal, namun saat kita sedang berpuasa terutama puasa wajib di bulan ramadhan, kita harus menahan diri dan gejolak hawa nafsu dalam jiwa kita, hingga tiba saatnya berbuka. Kalau khawatir kesegaran makanan tersebut berkurang, berikan saja kepada orang yang sedang tidk berpuasa. Artinya, bila tiba saat berbuka dan Allah menakdirkan kita tetap bisa menyantap makanan itu, alhamdulillah. Namun bila tidak, ya tidak apa-apa.

Kamis, 21 April 2011

BULIR BENING


Teduhkan rasa berbalut ingin..
Usir resah hingga terasa dingin..
Sejuk memanja membuai bersama angin..

.. Bulir bening ..

Transparanmu kini tak lagi pantulkan ingin..
Berganti menjadi badai yang tak hanya sekedar angin..

.. FEMINISME ..

Inilah benih kacau yang mencoba mengganggu bulirmu bening..


.. BUKAN UNTUK MENJDI SAINGAN LAKI2, TAPI KARENA KAMI YAKIN AKAN PENGARUHNYA YanG BESAR BAGI KAUM WANITA, AGAR LEBIH CAKAP MELAKUKAN KEWAJIBANNYA, MENJADI IBU, PENDIDIK MANUSIA YanG PERTAMA-TAMA ..


Itu yang mampu ku eja dari tiap pantulanmu, bulir bening..
Namun sayang, kini bulirmu tercerabut oleh angin ribut nan bising..

.. NUR 'ALAA NUR ..

.. CAHAYA DIATAS CAHAYA ..

Itulah pantulanmu bulir bening,
yg terbias dari usahamu tuk mengenal Allah ta'ala sebagai rabb-Mu meski dalam hening..

Kembali ke fitrah mu, kembali ke siapa sejatimu,
sebulir bening, yang mengikat diri pada temali rabb-Nya, hingga tak bergeming..


*-*-*-*

* sdikit dariku tuk mrk2 yg menganggap bhw aturan dri Allah ta'ala hanyalah pembelenggu hak-hak wanita..
Maka camkanlah..

Bahkan kartini pun akan menangis ketika apa yang diperjuangkannya dahulu disalah arti, bukan lagi agar wanita mampu menjadi lebih baik dalam menjalani peran mulianya, yakni pencetak generasi gemilang, malah menjadi sosok yang menyalahi fitrahna dengan mengatasnamakan emansipasi..

.. BULIR BENING YG MENGKRISTAL DALAM HATI, TAK DAPAT DIBOHONGI ..

Aturan-aturan dari Allah ta'ala bukanlah tuk mengekang, namun sejatinya adalah sebagai bentuk penjagaan pada diri kita sebagai insan sejati..
(oleh: maya)

Rabu, 20 April 2011

Surat Ummu Taqi..........

Assalamualaikum,

Saudaraku muslim dan muslimah, dalam kesempatan ini aku ingin mengirim pesan dari saudaramu di Gaza. simaklah kondisi kami dan sampaikan kepada siapa saja entah itu orang yang kalian kenal ataupun yang tidak kalian kenal

Ketika Zionis menyerang kami tanggal 27 Desember 2008, sebenarnya mereka tidak hanya menyerang Hamas, dan kaum muslimin di Gaza, tapi mereka menyerang umat Islam keseluruhan. Mereka menyerang Islam dengan harapan bahwa mereka akan dapat melemahkan dan akhirnya menghancurkan Islam dan umat Muhammad SAW.

Dan mereka tidak akan pernah berhenti di sini. Mereka ingin merampas Al Aqsa yang kita cintai, mereka ingin Tepi Barat dan percayalah kepadaku jika saya katakan bahwa mereka ingin seluruh Timur Tengah.

Namun mereka tidak akan pernah berhasil. Mereka tidak akan pernah bisa memadamkan cahaya Allah. Insya Allah.

Senin, 18 April 2011

JIKA CINTA JANGAN PACARAN

Cinta itu Mulia dan Indah jika Ia melihat dengan Syari'at-Nya,
tapi jika Cinta itu udah Buta maka ia bukanlah cinta yang sebenarnya
tapi sekedar Seonggok Sampah NAFSU Syaithon
yang di Poles agar serupa dengan Cinta.



Cinta kepada lain jenis merupakan hal yang fitrah bagi manusia. Karena sebab cintalah, keberlangsungan hidup manusia bisa terjaga. Oleh sebab itu, Allah Ta’ala menjadikan wanita sebagai perhiasan dunia dan kenikmatan bagi penghuni surga.

Cinta kepada lain jenis merupakan hal yang fitrah bagi manusia. Karena sebab cintalah, keberlangsungan hidup manusia bisa terjaga. Oleh sebab itu, Allah Ta’ala menjadikan wanita sebagai perhiasan dunia dan kenikmatan bagi penghuni surga. Islam sebagai agama yang sempurna juga telah mengatur bagaimana menyalurkan fitrah cinta tersebut dalam syariatnya yang rahmatan lil ‘alamin. Namun, bagaimanakah jika cinta itu disalurkan melalui cara yang tidak syar`i? Fenomena itulah yang melanda hampir sebagian besar anak muda saat ini. Penyaluran cinta ala mereka biasa disebut dengan pacaran. Berikut adalah beberapa tinjauan syari’at Islam mengenai pacaran.

Minggu, 17 April 2011

Hanya Alloh-lah Cinta Hakikimu, maka Cintailah karena Alloh

Judul: Demi Cinta Suci
Munsyid : Unic

Pernah hatiku luka pedih
Kerana dicalari cinta penuh duri
Lemas aku dalam dilema
Kata janji manis sungguh tak bermakna

Mencarimu kasih bagai mencari mutiara putih
Walau ke dasar lautan sanggup ku selami
Namun tak percaya apa yang telah aku terjumpa
Kau sebutir pasir tak berharga

Demi cinta yang suci
Ku rela korbankan kepentingan diri
Demi sinar bahagia
Ku hambakan diri pada-Nya yang Esa

Baru kini ku rasai nikmatnya cinta yang suci
Tiada terbanding dengan cinta yang kau beri
Ranjau yang berduri akan aku tabah menempuhnya
Menyubur iman di dalam jiwa

Demi cinta yang suci
Ku rela korbankan kepentingan diri
Demi sinar bahagia
Ku hambakan diri pada-Nya yang Esa
Demi cinta hakiki
Ku sanggup redahi apa yang terjadi

Apalah erti cinta suci
Andai janji-janji sering dimungkiri
Apalah erti cinta murni
Andai kata-kata sering didustai



Terima Kasih Istriku Sayang, Maaf Jika Ku Tak Sempurna


Terima kasih, karena engkau telah menjadi istriku
engkau adalah anugerah terindah yang Allah berikan kepadaku
dengan kelebihan pemahaman agama yang kau miliki, kau tak pernah jemu
mendampingi dan mengingatkan diriku selalu
agar tak terjerumus dalam kesalahan yang sama di masa lalu
kau didik anak-anakku

engkau selalu berpesan kepadaku agar selalu mencari nafkah yang halal lagi berkah, karena itu yang kau mau.
"Sayangku , tak mau ada harta syubhat apalagi haram yang akan masuk ke dalam mulut-mulut yang ada di keluarga kita," begitulah pintamu

selalu kuakui,bahwa kau jauh lebih baik dari diri ini. dengan kesabaran yang engkau miliki.

kau telah temani dan iringi aku untuk senantiasa memperbaiki diri.
kau pun selalu berbagi apa yang kau miliki,di sela-sela kesibukan yang harus kau jalani menjadi pejuang Khilafah menjadi "ummun warobbatul baiti"

tanpa bosan, tanpa jemu di setiap hari.
selalui kuakui,dengan kelebihan pengamalan Dakwah yang kau miliki
kau mengingatkanku agar tidak selalu bermalas diri
dalam beramal dan beribadah tuk merengkuh ridho Ilahi
di sepertiga malam terakhir, kau bangunkan aku yang sedang berselimut mimpi.
kau bisikkan ditelingaku agar segera bangkit dan berdiri
tuk tahajjud dan berserah diri

kau pun selalu mengingatkanku agar selalu sholat berjama'ah
dan menemaniku dalam bermuraja'ah
agar hafalanku tidak akan punah
sungguh kau adalah anugerah terindah

Istriku sayang..
Tetaplah disini bersamaku...untuk temani langkahku..
Langkah Dakwah kita sayang..
Jangan pernah lelah untuk mengingatkan aku ketika aku salah ya sayang..
Di sisimu...aku tegar..
ku tegar....

[dambacinta.blogspot.com]


Ungkapan CINTA itu berupa Maaf dan Terima Kasih

Apakah berat mengucapkan satu kata "terimakasih", untuk suami yang telah dengan sepenuh hati memberikan pertolongan kepada kita? Apakah susah mengucapkan kata "tolong", setiap kali kita menitipkan tugas atau amanah kepada beliau? dan apakah sulit mengucapkan "maaf", saat kita melakukan kesalahan yang mungkin tidak berkenan di hati suami?

Tidak ada salahnya kita membesarkan nilai suami yang telah banyak mengikhlaskan waktu, tenaga, dan pikirannya untuk kita, dengan mengucapkan "terimakasih", dan menyerahkan hitungan pahalanya kepada yang maha terakurat dalam perhitungan.
Tidak ada salahnya kita mendamaikan hati suami yang tetap bersabar di tengah kekhilafan yang kita lakukan, dan menebusnya dengan kata "maaf".
Tidak ada salahnya kita menghaturkan kata "tolong" dengan kerendahan hati untuk meminta suami melakukan sesuatu dan akhirnya beliau pun menjadi perantara kita atas keberuntungan.
Kata "terimakasih, maaf, dan tolong" adalah kata-kata kecil yang sederhana dengan efek luar biasa untuk dimengerti setiap pribadi yang mengerti. Dan bukankah sebenarnya secara tidak langsung, arti dari kata- kata tersebut adalah telah menunjukkan keberadaban dan kebesaran jiwa sosok manusia yang mengucapkannya. Apalagi diucapkan oleh seorang istri kepada suaminya.

....masalah yang terjadi karena kurangnya penghargaan, hanya bisa diatasi dengan sebuah penghargaan....

Waktu akan selalu menyaring setiap pribadi yang dengan bisa dengan bijaksana memanfaatkannya. Jangan sampai bentakan kehidupan datang, karena kebandelan kita atas minimnya usaha untuk sebuah penghargaan kepada suami. Dan tentu saja, ibarat panen, tidak akan ada ungkapan lain untuk semua itu selain penyesalan. Penyesalan adalah kata yang sangat tepat untuk dikatakan di saat sesuatu yang sangat menghargai kita telah pergi, hanya karena kurangnya penghargaan dari diri kita sendiri.
Dan, masalah yang terjadi karena kurangnya penghargaan, hanya bisa diatasi dengan sebuah penghargaan. Nilai penghargaan seorang suami atas istri adalah sebesar penghargaan kita terhadap setiap usaha yang telah dilakukannya. [syahidah]

Cerita Cintaku adalah Kisahmu

Telah ku pahat
Cerita cinta itu
disini, di detak jantung ini
ku menatap kedalamnya
Dan kulihat kembali kisah itu
Yang tak terduga
namun itu nyata

Cerita itu tentang Cintaku pada kisahmu
Ketika diri mencari-cari teman sejati
Ketika rasa mulai merayap
kusampaikan azzam itu
walimu menerimaku
jabat tangan ijab qabul
awal cinta mula bersemi
Katamu dia adalah aku
Kataku dia adalah engkau
Kita bungkam dalam rasa
meski kita tahu itu detak yang sama
Sampai kini...

Bila sesekali bertemu mata
Kau tetap seperti yang dulu
bukan diwajahmu
tapi dimata itu
disetiap lantunan
kesantunanmu
ketaatanmu
hari-harimu
dakwahmu
kau lakukan itu
karena Robbmu

kau dampingi aku
meski dunia tak ku miliki untukmu
yang kita punya berdua hanya cinta
cinta karena Alloh Robb kita
mari kita teruskan melangkah sayang...
karena ujung jalan ini harus kita temukan
pintu kemenangan itu sudah dijanjikan sayang...
ingatkan imammu ini jika tak lurus dalam langkah...
jika kau memang masih sayang aku...
akupun akan begitu padamu...


semoga kita selalu begitu
hingga kereta itu menjemput kita pulang...
kembali pada-Nya membawa kemenangan...
Amin....

(DC/18-april-2011)